BREAKING

Selasa, 28 Oktober 2014

MENUJU HUT KE-6 KNPB, 19 NOVEMBER 2014

Bendera dan Logo KNPB***

Gerakan dan hanya gerakan yang mampu membuat perubahan. Mendambakan Papua Merdeka tidak sebatas permainan kata-kata dan pikiran. Perjuangan Papua Merdeka tidak boleh berada di ruang tunggu. Ia tidak boleh tersembunyi di ruang sunyi dan hampa. Ia harus terus berjalan maju walau setiap langkah harus dibayar dengan pengorbanan.

Jiwa-jiwa pemberontakan tidak boleh dipasung oleh kolonialisme. Jangan sekali-kali membiarkan Kesenangan sesaat dalam kolonialisme menggerogoti jiwa anda yang terlahir sebagai pemberontak sejati. Jangan biarkan pesimisme dan ketakukan membunuh api pemperontakan dalam diri bangsa Papua. Laksana batu karang yang teguh, KNPB tetaplah teguh dan kokoh.

6 tahun lalu, tepatnya 19 November 2008, disaat kolonialisme berbangga atas �penghancuran� gerakan Papua Merdeka, KNPB menorehkan tahap baru gerakan perlawanan yang revolusioner. KNPB menyadari bahwa hanya metode mediasi yang mampu membuat rakyat menentukan masa depan politiknya sendiri. KNPB tidak menginginkan rakyat dan pejuang West Papua hanya duduk meratapi kondisi objektif, tetapi rakyat harus bangkit dan menjadi subjek perjuangan.

Sudah banyak patriot revolusioner KNPB yang mempertaruhkan nyawa atas perlawanan damai dan bermartabat yang dilakukan selama 6 tahun. Tetapi setiap kisah-kisah tragis membuat KNPB semakin sadar arti dari sebuah kedewasan perjuangan revolusi West Papua, bahwa perjuangan harus terus berjalan sampai cita-cita pembebasan nasional West Papua tercapai.

Tanggal 19 November 2014, bertepatan dengan HUT ke-VI KNPB, akan berlangsung pertemuan  Internasional Lowyer for West Papua (ILWP) di Netherland, Belanda. Pertemuan ini akan membahas hal-hal strategis dalam penyelesaian West Papua (Parlement Nasional West Papua dan Free West Papua Campaign akan menyampaikan secara terbuka).

Pengurus KNPB Pusat menyeruhkan kepada Pengurus KNPB Wilayah, maupun di Konsulat agar segera mempersiapkan diri menyambut perayaan HUT KNPB ke-6 dan agenda pertemuan IPWP di Belanda. Berbagai kegiatan harus dilakukan, yakni:
1. Evaluasi menyeluruh di tingkat KNPB Pusat, maupun Wilayah sebelum hari H.
2. Kegiatan disambut dengan Aksi dan ibadah

Demikian arahan ini dibuat secara terbuka dan dilanjutkan sesuai situasi basis perlawanan masing-masing.
�Kita Harus Mengakhiri�
Port Numbay, 27 Oktober 2014
Victor F. Yeimo                                         Ones Suhuniap
Ketua Umum                                              Sekretaris

BUCHTAR TABUNI : SERUAN KEPADA RAKYAT PAPUA, ANGGOTA KNPB DAN PRD

Ketua PWP Buchtar Tabuni ,Foto Pribadi.
Diseruhkan kepada seluruh kompnen rakyat melanesia di West Papua terlebih khusus kepada

Yth, 23 pimpinan Parlemen Rakyat Daerah (PRD) dan anggota.

Yth, 28 KNPB bersama masa rakyat wilayah teritori West Papua.

Sudah saatnya kampanye Hak Penentuan Nasib sendiri di tingkatkan menjadi status lobi untuk menkerucut pada proses penyelesaian masalah west papua dari koloni Indo Melayu. Untuk itu di harapkan kepada seluruh rakyat west papua untuk memberi dukungan terhadap pertemuan Internasional Lowyer for West Papua (ILWP) yang akan berlangsung pada 19-21 November 2014 di Nederland, Kerajaan Belanda. 

Kerja Tahapan yang benar pasti lambat tapi akan membuahkan hasil. Penganglah Juku lelemu, penganglah pengeras suara, penganglah spanduk, kenakanlah pakain armymu, kaca mata riben hitammu dan perangkat lainya sebagai simbol perLAWANan damai kita pada tanggal yang disebutkan diatas.

Sebarkanlah seruan ini di seluruh pelosok tanah air West Papua, agar sistem Indo Melayu mulai gulung tikar secepat mungkin dari sekarang di Wilayah Teritori West Papua. 

Biarlah LAWAN sistem Indo Melayu secara damai dan bermartabat menjadi kewajiban seluruh dan semua orang melanesia yang ada di West Papua.

Hormat  Saya 

KETUA PARLEMEN NASIONAL WEST PAPUA (PNWP)

BUCHTAR TABUNI
 

Kamis, 23 Oktober 2014

Ketua 1 KNPB: Rakyat Papua Jangan Percaya dengan Informasi Tidak Jelas

Ketua 1 KPNB, Agus Kossay. Foto: Ist.

Jayapura, MAJALAH SELANGKAH -- Ketua 1 Komite Nasional Papua Barat (KNPB), Agus Kossay mengklarifikasi informasi tidak benar melalui Short Message Service (SMS) yang belakangan beredar di tengah-tengah masyarakat. Lebih anehnya, kata dia, informasi yang diedarkan tersebut mengatasnamakan organisasi KNPB.

Dirinya mengatakan, organisasi tidak sembarang mengeluarkan informasi melalui SMS selain melalui prosedur organisasi KNPB yang ada.

"Kami (KNPB-red) tidak pernah sembarang mengeluarkan informasi melalui SMS. Selama ini kalau mau keluarkan informasi, ya, melalui selebaran atau sesuai dengan prosedur organisasi yang ada," ungkapnya kepada wartawan di Jayapura, Kamis (23/10/2014) siang.

Menurutnya, informasi seperti itu hanya memperkeruh situasi dan mencoba membangun image buruk KNPB oleh pihak ketiga.

"Isu itu tidak jelas dan itu dibangun untuk memprovokasi rakyat dengan tujuan yang tidak jelas. Kami KNPB mengeluarkan suatu perintah itu hitam diatas putih dan tertulis secara organisasi dan kami siap apa pun dengan yang kami buat," jelas Kossay.

Berikut kutipan SMS yang dimaksud, Info Papua emergenci: Setelah sesudah pelantikan president baru akan menangani masalah papua, bulan2 kedepan Amnesty Internasional Turun di Papua, maka Tolong Emergency Mahasiswa perantauan di luar Papua segera pulang di kampung halaman, West Papua bapa ibu yg punya anak segera kirim uang tiket kapal pesawat ke Jawa dan Bali kalau sayang anak. tolong....tolong....tolong. By KNPB.

Ia meminta publik jangan percaya selagi belum ada informasi resmi secara tertulis dari KNPB.

"Kita mau pulangkan mahasiswa Papua se-Jawa dan Bali tidak segampang itu, kami harus perhitungkan untung rugi. Kalau kami pulangkan mereka titik akhirnya ke mana itu harus jelas. Tetapi, melalui mekanisme organisasi yang kami bangun selama ini tidak sembarangan seperti SMS yang beredar itu," bantah dia. (Hendrikus Yeimo/MS)


Sumber :  www.majalahselangkah.com

Jika Laporan Pemidanaan Gustaf Kawer Tidak Dicabut, KNPB Ancam Duduki PTUN

Jubir KNPB Bazoka Logo dan Ketua I KNPB Agus Kossay (Foto: Ist)
JAYAPURA, SUARAPAPUA.com --- Badan Pengurus Pusat Komite Nasional Papua Barat (BPP-KNPB) meminta Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) Jayapura, Papua, untuk segera mencabut laporan Polisi yang mempidanakan advokat dan pengacara Hak Asasi Manusia (HAM) Gustaf R. Kawer, karena dinilai sebagai pembungkaman demokrasi di Papua.


"Gustaf Kawer selama ini memberikan bantuan hukum terhadap rakyat tertindas, termasuk kepada anggota KNPB, karena itu kami minta pihak PTUN untuk segera mencabut laporan Polisi," tegas Bazoka Logo, Juru Bicara KNPB, dan Ketua I KNPB, Agus Kossay, saat memberikan keterangan pers, Rabu (23/10/2014) siang.

Menurut Bazoka, tindakan melapor Polisi yang ditempuh PTUN bagian dari skenario negara untuk membungkam demokrasi di tanah Papua, termasuk secara tidak langsung membatasi ruang gerak Gustaf Kawer untuk membela rakyat tertindas.

"Kami lihat selama ini di pengadilan dia selalu melawan aparat negara, Polisi juga selalu cari celah untuk menangkap, atau mempidanakan Gustaf, laporan PTUN dianggap sebagai pintu masuk, makanya aktif sekali meneror Kawer, kami sangat sesalkan ini," tegasnya.

Menurut Logo, dalam keterangan yang diterima KNPB, Gustaf tidak melakukan kekerasan fisik, atau tindakan pidana kepada salah satu hakim di PTUN, hanya memprotes persidangan yang telah berjalan walaupun ia sebagai penasehat hukum dari pihak penggugat belum hadir di ruang sidang. 

"Persoalannya hanya sepele, bukan langsung PTUN main lapor-lapor ke Polisi, apalagi kami dengar laporan Polisi sudah sampai lima kali, ini sangat aneh, dan tidak masuk logika hukum, Polisi terlalu agresif, ini ada apa?" tanya Logo.

Logo menambahkan, jika PTUN tidak segera mencabut laporan Polisi dalam minggu ini, KNPB di seluruh wilayah tanah Papua akan melakukan aksi menduduki kantor Pengadilan Negeri maupun PTUN di Jayapura, Papua.

"Massa KNPB sudah berkomitmen, dan kami akan duduki kantor PTUN di Jayapura. Yang di daerah-daerah bisa datang demo ke kantor Pengadilan Negeri, kami akan buktikan itu," tegasnya.

Ditambahkan oleh Agus Kosay, Ketua I KNPB, bahwa selama ini aktivis Papua terus menerus ditangkap, dipenjarakan, diteror, dan bahkan dibunuh, termasuk permasalahan yang dialami Gustaf Kawer saat ini.

"Kami turut bersolidaritas dengan peristiwa yang dialami, dan kami akan memobilisasi massa untuk mendatangi PTUN jika laporan Polisi tidak dicabut," tegasnya. 

Kossay juga meminta aparat kepolisian Polda Papua untuk menghentikan pemanggilan terhadap Gustaf Kawer, karena persoalan tersebut dapat diselesaikan secara internal, atau melalui lembaga profesi pengacara.

"Jika beberapa tuntutan kami tidak dipenuhi, kami akan segera memobilisasi massa rakyat Papua dari Sorong sampai Samarai untuk melakukan aksi pendudukan di semua kantor pengadilan dan khusus di kota Jayapura kami akan demo di PTUN," tegas Kossay.

Editor: Oktovianus Pogau

ARDI BAYAGE

Sumber :  www.suarapapua.com

KNPB : PTUN dan POLDA PAPUA SEGERA HENTIKAN KRIMINALISASI TERHADAP AKTIVIS HAM GUSTAF KAWER

Logo KNPB dan Bendera Perlawanan KNPB Terhadap Kolonialisme Indonesia (foto,WK)


Badan Pengurus Pusat
KOMITE NASIONAL PAPUA BARAT (BPP-KNPB)
(Central Board Of The Nasional Committee For west Papua )
===================================================

Press release KNPB

Terkait surat pengaduan oleh PTUN terhadap pembela HAM Gustaf Kawer, yang merupakan Aktivis HAM selama ini membela Masyarakat sipil Papua, saat ini dikriminalisasi oleh Negara melaui PTUN dan polda Papua untuk membungkam demokrasi di Papua Barat. Pengaduan oleh PTUN terhadap Gustaf Kawer ke polda Papua merupakan upaya kriminalisasi terhadap pembela HAM di Papua Barat. 

Dan merupakan skenario sudah diatur sedemikian rupa untuk membatasi ruang gerak terhadap pembela HAM. Karena Gustaf Kawer merupakan salah satu pengacara papua satu-satunya terus membela rakyat sipil dan AKtivis Papua dalam proses Hukum sehingga selama ini pihak aparat kepolisian mencari celan untuk menyebak aktivis HAM Gustaf Kawer dengan berbagai cara. Dan saat terlihat jelas skenario tersebut, Gustaf hanya protes melalu adu mulut terhdap persidangan di PTUN yang tidak adil, mala PTUN melaporkan Gustaf Kawer ke Polda Papua, pada hal pada saat itu Gustaf tidak melakukan kriminal atau kontak fisik dengan Hakim di pengadilan namun ditudu melakukan kekerasan terhadap pejabat Negara.

Pengaduan oleh PTUN Terhadap Gustaf Kawer ke pihak kepolisian adalah sebuah konpirasi dan skenario yang dimainkan oleh Kepolisian dan PTUN untuk menyerat Gustaf Kawer ke pengadilan. pada kenyataanya Gustaf Kawer tidak penah melakukan tidakan yang melanggar hukum. Karena pada tanggal Pada tanggal 12 Juni 2014, sekitar jam 10.30 WIT berlangsung sidang putusan perkara dengan Nomor : 39/G/2013/PTUN.JPR di pengadilan Tata Usaha Negara Jayapura dengan Majelis Hakim Imanuel Mouw sebagai ketua, Ratna Jaya, Warisman Simanjutak sebagai hakim anggota, dan panitera pengganti Ade Rudianto.

Sebelum sidang Gustaf Kawer telah malakukan komunikasi dengan panitera atas nama Ade Rudianto lewat sms, agar persidangan dengan agenda pembacaan keputusan untuk ditunda selama satu minggu, karena Gustaf Kawer juga harus mendampingi klien dalam persidangan lain, yang dilaksanakan pada waktu yang sama di Pengadilan Negeri Klas IA Jayapura. Persidangan tersebut mengagendakan pembuktian terdakwa, yang sangat menentukan pada keputusan, maka agenda persidangan tersebut wajib dihadiri oleh advokat, yang memberikan perhatian serius terhadap kliennya.

Ketika permohonan penundaan persidangan tersebut ditolak lewat sms dengan alasan penggugat prinsipal sudah berada di dalam ruang sidang, maka Gustaf Kawer langsung datang ke pengadilan Tata Usaha Negara Jayapura untuk meminta menghentikan pembacaan keputusan oleh majelis hakim. Gustaf Kawer merasa bahwa tindakan majelis hakim tidak adil karena selama persidangan perkara tersebut pihak majelis hakim mengabulkan tiga kali permohonan penundaan persidangan yang diajukan oleh pihak tergugat melalui sms.

Saat Gustaf Kawer masuk ruang sidang, Majelis Hakim yang memimpin persidangan sedang membacakan putusan. Sambil berjalan ke arah majelis hakim, Gustaf Kawer meminta dengan tegas agar majelis hakim tidak melanjutkan pembacaan putusan dan menghargai permohonan penundaan sidang, seperti yang telah dilakukan terhadap permohonan pihak tergugat dalam agenda proses pembuktian. Hakim tetap melanjutkan persidangan dan memerintahkan Gustaf Kawer meninggalkan ruang sidang kalau tidak merasa puas. Setelah pernyataan ketua majelis hakim, Gustaf Kawer memilih keluar ruang persidangan.

Dilihat dari kronologis kejadian diatas Gustaf Kawer Tidak pernah melakukan tidakan yang melanggar hukum seperti yang ditudukan oleh PTUN, protes Gustap Kawer terhadap proses persidangan yang tidak adil tersebut bukan melanggar hukum . Berdasarkan hal tersebut diatas kami menilai Pengaduan oleh PTUN terhadap Gustaf merupakan sebuah skenario yang disususn sedemikian rupa untuk membungkam ruang demokrasi di papua Barat, sekaligus mengkriminalisasi terhadap advokad Hukum di Papua.

Upaya pembungkaman terhadap hak berexpresi, kriminalisasi terhadap organisasi gerakan dan politik adu domba serta skenario dimainkan oleh Negara melalui intitusi Negara kerap terjadi di Papua hanya untuk membungkam suara rakyat Papua Barat. Dinamika ini sudah terlihat jelas pada tahun 2012, dimana kriminalisasi terhadap organisasi gerakan yaitu KNPB ahirnya Almarhum Mako Tabuni dan Hubertus Mabel dibunuh tanpah pembuktian hukum (Praduga tak bersalah).

Kemudian pada tanggal 26 november 2013 dalam aksi demo damai KNPB Polda Papua mengatur skenario untuk mengkriminalisasi terhadapkan dan Bucthar Tabuni dan Wim Rocky Medlama menjadi dafqtar DPO. Dan KNPB dikriminalisasi dan Membungkam Ruang demokrasi di Papua, bukan hanya itu pambatasan akses jurnalis asing intimidasi terhadap wartawan juga terus terjadi.

Upaya seperti ini gerap sekali dilakukan oleh aparat Kepolisian beberapa bulan terakhir ini terhadap oganisasi mahasiswa dilinggungan unversias cendrawasih (UNCEN) dengan demikian demokrasi di Papua benar-benar mati.


Setelah kriminalisasi terhadap organisasi gerakan kini lembaga penegak hukum dan Polri kembali kriminalisasi terhadap advokad Hukum atau terhadap Aktivis HAM saat ini dilakukan, upaya seperti ini bukan baru pertama kali terjadi terhadap aktivis HAM di Papua namun berulangkali terjadi, misalnya aksi teror intimdasi terhadap pembela HAM Olga Amadi, Ibu Anum Siregar dan sekarang terhadap Gustaf Kawer.


Oleh karena Itu kami Badan Pengurus Pusat Komite Nasional Papua Barat (BPP-KNPB) pernyatan sikap sebagai berikut :

1. Kami Mendesak segera Hetikan upaya Pembungkaman demokrasi dan kriminalisasi terhadap Aktivis HAM Gustaf Kawer;

2. Kami mendesak kepada Pengadilan Tata Usaha Negeri (PTUN)-Jayapura segera mencabut surat pengaduan terhadap pembela HAM Gustaf Kawer ke polda Papua.


3. Mendesak kepada polda Papua dan jajaranya segera hetikan pemanggilan terhadap Aktivis HAM Gustaf Kawer dan batalkan poroses penyelidikan selanjutnya.


4. Jika permintaan poin 1 dan 2 tidak diindakan oleh Pengadilan Tata Usaha Negeri (PTUN)-Jayapura, Maka kami KNPB akan menyeruhkan Moblisasi umum kepada Rakyat Papua Sorong sampai Merauke untuk menduduki kantor-kantor Pengadilan se tanah papua dan Pengadilan Tata Usaha Negeri (PTUN)-Jayapura. 


Demikian pernyataan kami atas perhatian dan kerja sama yang baik tak lupa kami haturkan berlimpah terima kasih.

Salam Revolusi
Numbay, 22 Oktober 2014
JUBIR NASIONAL
BAZOKA LOGO

Mengetahui:
Badan Pengurus Pusat
KOMITE NASIONAL PAPUA BARAT (BPP-KNPB)
Agus Kosay        Ones Suhuniap
Ketua I         Sekertaris Umum

Rabu, 15 Oktober 2014

FOTO : AKSI DAMAI NASIONAL KNPB-PRD TIMIKA PEMBEBASAN JURNALIS DI PAPUA

KOBOGAUNEWS, West Papua Timika --- Sesuai dengan himbauan yang dikeluarkan oleh Komite Nasional Papua Barat (KNPB) Pusat bahwa untuk sikapi atas Jurnalis (Wartawan/pres) asing atas nama Prancic  Thomas Dandois, Valentine Bourrat,  maka KNPB-PRD setiap wilayah melakukan protes keras terhadap pemerintah Indonesia untuk membebaskan kedua jurnalis tersebut. Badan Pengurus Pusat KNPB menyerukan kepada 28 KNPB wilayah, KNPB Konsulat, 23 PRD supaya aksi serentak dilakukan di seluruh nasional Papua Barat dan luar papua.
 
Hari ini aksi Nasional digelar beberapa kota Seperti Jayapura semua titik dikuasai oleh aparat Militer Indoesia  menangkap 16 Aktivis Knpb. Di merauke 29 Anggota aktivis ditahan, di Manokwari aksi bentuk mimbar bebas menyampaikan aspirasi kepada pemerintah Indonesia untuk segerah bebaskan Dua Jurnalis Asing.
 
Dan beberapa wilayah Papua lainnya seperti daerah Timika, ini Kronologis aksi damai hari ini; Pertama pada Pukul 07-00-09:00 aksi masa dari setiap sektor sudut kota mulai moblisasi berkumpul di Kantor  KNPB-PRD.
 
Sesuai dengan Seruan aksi pada Pukul, 09:00 aksi dimulai dengan Doa pembuakan dan Pembacaan Renungan singkat agar masa tetap dalam garis komando dari awal hingga akhirnya pertongan dan kekuatan Tuahn mengertai dalam Aksi damai Ansional di halaman Kantor, masa aksi mulai bertambah hingga 750-an Orang terdiri dari anggota Militan Knpb, anggota teta Knpb serta anggota PRD dan Rakyat Papua baik perempuan maupun laki-laki tidak terhitung dengan anak kecil umur 8-12 tahun.
 
Pukul 09.20 Wpb,  masa aksi mulai bersiap dengan atribut aksi damai yaitu, Spanduk, poster, megafon, tali komando, bendera Lawan, mobil komando  dan menghiyasi badan dengan pakian adat Papua.
 
Pukul 09-30 Wpb, Titik Start mulai aksi dari depan jalan Kantor Jalan freeport  lama, kordinator aksi membacakan Yel-yel aksi seperti �Papua-Merdeka, Indonesia-Pulang,  Referendum-Yes, Indonesia Bebaskan Dua Jurnalis Asal Prancis-Sekarang juga, Indonesia Membuka akses Para Jurnalis Asing-sekarang juga� berjalan kaki.
 
Sampai   Gorong-gorong tepat pukul 09:38Wpb, sesampai Gorong-gorong Aparat Kepolisian dan Inteljen memantau dengan 2 Mobil dan sekitar 8 anggota menggunakan motor. Dari Gorong-Gorong masa semakin bertambah hingga hampir satu jutaan orang lebih, masa aksi di kawal ketat oleh keamanan dari Militan KNPB.
 
Sekitar pukul 09:50 masa aksi kuasai jalan Ahmad yani  Tiga Truk Polsi dan 1 Truk Dalmas dari belakang menontrol ,menuju Pasar Lama Jantung Kota Timika, sepanjang Jalan besar macat, orang Papua yang berada di pasar banyak gabung dalam garis komando.  Didepan dikawal dengan satu mobil Polisi dan satu Mobil Polantas 
 
Hingga pada Pukul 10.15 Wpb, depan Bank Papua masa aksi mulai berjalan ke jalur kiri Jalan Yossudarso menuju Kantor DPRD Mimika. Masa lebih banyak dari pada pihak Aparat Militer.
 
Pukul 10:20 Wpb Masa aksi menguasai jalan di Depan  Gereja Katolik Tiga Raja polsi mulai bertamba dengan 5 Tank milik Brimob dan 100 anggota brimod dengan Senjata lengkap menguasai Kantor DPRD Timika
 
Pada pukul 10:25 Wpb  masa aksi mulai menguasai halamai Kantor DPRD, polisi Brimob, Intel dari semua satuan dan Wartawan Indonesia mulai membanjiri halaman DRPD 
 
Masa aksi tetap dalam korodor garis komando diarakan langsug  oleh Kordinator lapangan dan Kemanan Militan KNPB, sehingga masa masa aksi teratur  dan tertib baris, dan memegang Spanduk di baris depan. Masa perkraan mencapai 1.000.000-an lebih.
 
Pada pukul 10: 30 Wpb kordinator  Agama dan Adat Pdt. Bagau menyampaikan firman Tuhan intiya adalah negara Indonesia harus tegakkan keadilan dan kebenaran dan saling menghargai setiap suku bangsa, supaya tidak ada malapetaka dari Tuhan. Jika Indonesia tidak mengakui nasib Bangsa Papua maka Indonesia akan mendapatkan malapetaka  yang besar atas Indonesia.
 
Pada Pukul 11.30 Wpb setiap perwakilan dari 7 wilayah adat menyampaikan orasi � orasi politik dan tuntutan aksi dari setiap perwakilan intinya bawah Pemerintah Indonesia segera Membebaskan Dua Jurnalis asal Prancis, dan membuka ruang akses bagi para Jurnalis asing supaya ada yang terjadi di Papua bisa mengetahui dunia. Serta Pemerintah Indonesia membua ruang Referendum dalam tahun 2014 ini.
 
Pada pukul 12:00 Wpb membacakan Pernyataan sikap Aksi damai Nasional oleh Ketua PRD Abihut Degei, setelah dibacakan pernyataan tersebut diberikan kepada pihak Pemerintah Indonesia yang diwakili DPR Komisi A Timika.
 
Pada Pukul 12.10 Wpb, pihak DPRD mimika menyampaikan dan tanggapi Aksi damai nasional dengan  mengakui atas moblisasi masa  yang jumlahnya tidak terhitung. Intinya aspirasi rakyat diterima dan mereka akan melanjutkan ke propinsi, kata  dua anggota DPRD  yang berdiri depan pintu DPRD,  anggota DPRD yang ada lainnya tidak ada termasuk ketua dan wakil.
 
Pada pukul 12.30 Wpb dengan damai aman dan bermartabat kembali merapikan barisan untuk menuju kantor KNPB-PRD dengan jalan kaki melewati jalur jalan yang dilewatinya.
 
Pihak kepolisian dalam hal kepala  Intelkam dan anggota Polantas juga mengikuti saat masa aksi jalan kaki longmarch dari kantor DPRD melewati Gereja Katolik Tiga Raja, masuk ke Pasar lama menuju Gorong-gorong, masa aksi walaupun Panas lapar dan haus tapi masi menyanyi Waita, bese sambil jalan.
 
Pada pukul 13.00 Wpb masa tiba di kantor KNPB-PRD, lanjut dengan penyampaian arahan dari Badan pengurus KNPB-PRD dan doa Penutup.(ATMIN/ WEST PAPUA UMAGI/KOBOGAUNEWS)
 
FOTO=FOTO 






























 

Sumber : www.kobogaunews.com/

Selasa, 14 Oktober 2014

Bucthar Tabuni: Aktivis KNPB Ditangkap Ini Bukti Indonesia Membelenggukan Hak Kebebasan Berekspresi Rakyat West Papua

Ketua PNWP Bucthar Tabuni (foto, WK)
Bucthar Tabuni, Ketua Parlemen Nasional Papua Barat angkat bicara tentang penangkapan aktivis Komite Nasional Papua Barat (KNPB), Bucthar Tabuni mengatakan  KNPB pada tanggal `13 Okotber 2014 melakukan aksi demonstrasi damai di 9 daerah di West Papua ( Jayapura, Merauke, Timika, Kaimana, Fakfak, Manokwari, Yahokimo, Nabire dan Biak untuk menutut pemerintah Indonesia membebaskan 2 jurnalis Perancis yang telah melakukan peliputan dan ditahan di West Papua.

KNPB telah mengirim surat pemberitahuan rencana aksi mereka ke Polisi, namun Polisi telah mengirim surat kepada KNPB untuk menyatakan menolak dan tidak memberikan ijin kepada KNPB untuk melakukan aksi demonstrasi secara damai. Walaupun Polisi melarang tetapi KNPB pada komitmennya tetap melakukan aksi demonstrasi itu secara damai.
 
Sikap KNPB ini terbukti pada tanggal 13 Oktober KNPB di 9 wilayah di West Papua melakukan aksi demonstrasi damai. Polisi bergerak dengan cepat memblokir titik-titik kumpul  dan melakukan ancaman intimidasi kepada massa demonstrasi itu.
 
Polisi membubarkan aksi demonstrasi damai itu dan menangkap 40 aktivis KNPB di Merauke dan 16 Aktivist KNPB di Jayapura, sehingga jumlah ativist KNPB yang ditangkap adalah 56 orang.

Lanjut Buchtar mengatakan Komite Nasional Papua Barat (KNPB) adalah wadah yang dibentuk oleh rakyat West Papua sebagai media perjuangan rakyat dalam memperjuangkan hak penentuan nasib sendiri secara damai dan menjadikan Referendum sebagai jalan tengah untuk mendudukan persoalan West Papua secara adil dan bermartabat.

Atas dasar inilah KNPB dalam 6 tahun terakhir ini  memobilisasi rakyat  untuk menyatakan hak politik mereka secara terbuka dan damai untuk dapat diketahui oleh pemerintah Indonesia dan masyarakat international.
Namaun Militer dan Polisi Indonesia menanggapi aksi damai KNPB itu dengan  cara menembak mati, menangkap dan memenjarahkan aktivis KNPB.

Sejarah mencatat daftar korban rakyat West Papua yang panjang atas praktek Negara Indonesia sebagai Negara penjajah bagi West Papua dimana membelenggu hak kebebasan berekpresi mereka.

50 tahun lebih rakyat West Papua berjuang hak penentuan nasib sendiri mereka secara damai dan bermartabat, namun rakyat hanya mengalami perlakuan semena-mena. Rakyat West Papua diperlakukan tidak manusiawi, ditangkap, ditahan dan diadili  bahkan ditembak mati secara massif dengan mengunakan hukum yang didesin dan disitir menurut keinginan penguasa Negara. Rakyat West Papua dikenakan rekayasa tuduhan yang sama yakni melakukan tindak pidana subversive karena menyuarakan hak rakyat West Papua.
 
Hal ini dibuktikan dengan pendudukan Negara Indonesia atas wilayah West Papua dimana tidak menghormati hak rakyat untuk menentukan nasib sendiri, padahal rakyat West Papua menyatakan hak mereka secara damai dan bermartabat. Ini adalah bukti Negara Indonesia sebagai penjajah bagi West Papua.

Kebebasan berpendapat dan berekpresi adalah hak setiap orang dan hak ini dijamin dalam perjanjian international tentang hak-hak sipil dan politik. Namun Hak ini tidak diberlakukan bagi rakyat West Papua.

Tujuan aksi demonstrasi damai KNPB  pada tanggal 13 Okotber 2014 di 9 daerah di West Papua adalah �menutut pemerintah Indonesia membebaskan 2 jurnalist yang ditahan dan akan diadili di West Papua.�  �Menyeruhkan kepada Indonesia untuk membuka akses jurnalis international ke West Papua dan pekerja HAM PBB ke West Papua � ungkapnya.

Sumber :  http://infopnwp.blogspot.com/2014/10/bucthar-tabuni-aktivis-knpb-ditangkap.html

Senin, 13 Oktober 2014

Ribuan Rakyat Di Yahukimo Menghadiri Dalam Aksi Menuntut Pembebasan Wartawan Asing Thomas Dan Vallentinne


Sesuai dengan rencana sebelumnya KNPB wilayah yahukimo memediasi Rakyat di Yahukimo mengadakan aksi demo damai di lapangan kantor bupati lama. Berdasarkan surat pemberitahuan yang dilajangkan oleh KNPB ke pihak polres yahukimo bahwa pada hari ini tanggal 13 Oktober 2014, akan melakukan aksi demo damai untuk mendesak pemerintah Indonesia membebaskan dua wartawan asing asal prancis yang ditangkap pada tanggal 6 agustus lalu.

Berdasarkan hal tersebut pada tanggal 13 Oktober 2014, KNPB bersama rakyat di yahulimo mengadakan aksi, pada pukul 09.00 Masa berkumpul di dua titik yaitu di jalan gunung dan di pertokoan kota dekai, kemudian masa berkabung dilapagan kantor bupati lama pada pukul 12.30 WPB.

Setelah ribuan rakyat kumpul mengadakan aksi demo damai tersebut dihadiri oleh ribuan rakyat, selama aksi berlangsung melakukan orasi-orasi dan yel-yel medesak pemerintah Indonesia bebaskan dua jurnalis asing asal perancis Thomas Dandois dan Vallentinne Bauratt. Beberapa pernyataan sikap yang disampaian adalah :
KNPB Rakyat yahukimo mendesak pemerintah Indonesia membebaskan Dua jurnalis asing dan hetikan proses Hukum; Pemerintah Indonesia segera membuka akses secara bebas untuk meliput wilayah west Papua, Pemerintah Indonesia hentikan isolasi wilayah west papua dari pantauan masyarakat internasional dan Pelopor khusus PBB dan lembaga kemanusiaan lainya segera masuk ke papua.

Inilah LAPORAN AKSI SECARA KESELURUHAN 8 Wilayah KNPB Yang Mengadakan Demo Damai Tuntut Pembebasan Wartawan Prancis

 Inilah LAPORAN AKSI SECARA KESELURUHAN 8 Wilayah KNPB Yang Mengadakan Demo Damai Tuntut Pembebasan Wartawan Prancis



LAPORAN AKSI SECARA KESELURUHAN
Dengan melihat pembungkaman ruang demokrasi dan pembatasan terhadap jurnalis asing di papua dengan ditangkapnya dua Jurnali asing asal prancis Thomas Dandois dan Vallenting Bauratt oleh Kepolisian Resor Polres Jayawiyaya pada tanggal 6 agustus 2014, Maka Komite Nasional Papua Barat KNPB sebagi Media Nasional perlu menyikapi situasi terhakir pembungkaman Ruang demokrasi dan Penangkapan jurnalis Asing di Papua.
Berdasarakan hal tersebut KNPB Mengeluarkan Himbauan umum aksi Nasional di seluruh wilayah KNPB untuk melakukan aksi demo damai untuk mendesak pemerintah Indonesia segera membebaskan dua Jurnalis Asing dan Membuka ases bagi jurnalis Internasional, sekaligus meminta kepada lembaga-lembaga pemerhati kemanusiaan dan Pelopor khusus untk masuk ke Papua Barat.
Sesuai dengan surat pemberitahuan yang dilajangkan ke polda Papua dan seluruh kapolres di tanah Papua sorong sampai merauke, pada Harai ini KNPB melaksanakan Aksi secara Nasional di seluruh wilayah KNPB. Mendesak pemerintah Indonesia segera Bebaskan dua jurnalis asing dan membuka akses internasional secara luas.
Aksi nasional haris ini dilaksanakan di berbagai wilayah di Papua Barat, Akasi tersebut dilaksanakan di 9 wilayah KNPB.

1. KNPB pusat dan KNPB Numbay di Jayapura
AKSI TUNTUT PEMBEBASAN WARTAWAN ASING WAKIL KETUA PNWP WILAYAH HANIM-HA DAN 16 AKTIVIS KNPB PUSAT DITANGKAP DI JAYAPURA.
Port Numbay, Jayapura Papua: Kronologis Penangkapan Aktivis KNPB dan Pimpinan Parlemen Nasional West Papua pada 13 Oktober 2014.
Pagi jam 06,30 wpb, hasil pantau oleh kronolog di setiap titik kumpul masa aksi sesuai yang isi selebaran, semua titik kumpul masa aksi Sebelum 70.00 wpb. semua titik tersebut dibrokade langsung oleh pihak aparat kepolisian dengan jumlah kekuatan yang begitu banyak. Diantaranya;
Diwilayah perumnas 3 putraran taksi aparat kepolisian dengan peralatan lengkap dengan berbagai peralatan lainya yaitu, satu buah mobil panser milik brimob polda Papua, 2 dalmas truk milik kapolresta jayapura, 6 buah mobil avanza dengan warna berbeda-beda.
Wilayah expo 1 buah mobil pancer /mobil barak kuda milik brimob polda Papua, 2 buah mobil dalmas/ truk milik kapolresta jayapura, tamba mobil 3 avanza, motor-motor patroli dan semua polisi berjaga-jaga di sepanjang jalan terminal expo dengan peralatan lengkap (senjata larans Panjang ).
Wilayah Linkaran abepura, semua sten baik/ siaga didalam kantor polsek abepura. Sama juga dikantor imingrasi Titik sentral Demo dikuasai oleh aparat kepolisian dengan mengunakan senjata lengkap, dikawal dengan 2 dalmas polisi milik kapolresta jayapura, tamba 1 buah mobil pancer, tamba 1 bua bus milik polda papua dan mobil sabara 1 buah. Parkir depan kantor imigrasi jayapura papua.
Pada pukul 11.00 wpb masa aksi tiba di tama imbi kemudian selama 15 menit masa aksi pasang spanduk dan pamlet sambil mengumbulkan masa aksi yang berdatangan. Kemudian pada pukul 11.17 WPB Aparat kepolisian yang dipimpin oleh Kapolresta kota jayapura AKBP Albret Papare bersama anggotanya mendatangi masa aksi. Kemudian tanpa komporomi polisi langsung marampas spaduk dan pamphlet yang dipasang oleh masa aksi dan merobek spanduk dan bendera KNPB.
Dan menyita semua sepanduk pamlet bendera KNPB lalu menendang masa aksi, aksi kali ini dilakukan tidak menggunakan alat pengerak suara namun semua masa aksi menutup mulut mereka masing-masing dengan kain hitam, sehingga pada saat polisi melakukan perampasan spanduk dan pamlet serta bendera knpb masa tidak melakuakn perlawanan.
Pada pukul 11.30 polisis membubarakan paksa masa aksi kemudian 17 orang lain dikiring ke mobil tahanan milik polresta, setelah, kemudian dibawa ke polresta kota Jayapura untuk di interogasi, sementara masih ditahan di polresta Kota Jayapura.
Aksi Tuntut Bebaskan Dua Jurnalis Perancis, Polisi Tangkap 17 Anggota KNPB di Jayapura dan Wakil Ketua PNWP wilayah Hanim -Ha Tuan Eliaser Anggaiggom dan aktivis KNPB numbay dan KNPB pusat ditangkap di taman imbi kota Jayapura.
Penagkapan terhadap wakil ketua Parlemen Nasional west Papua (PNWP) aktivis KNPB pusat dan KNPB Numbay itu ditangkap Pada pukul 11. 30 WPB di taman imbi depan kantor kesenia porovinsi Papua. sementara sedang ditahan di kantor polresta Kota Jayapura. nama-nama yang ditangkap antara lain :
1. Tuan ELIASER ANGGAINGGOM (WAKIL KETUA PNWP WILAYAHHANIM.HA)
2. AGUS KOSAY ( KETUA I KNPB PUSAT)
3. UCAK LOGO ( JUBIR NASIONAL knpb PUSAT )
4. REGINA WENDA ( SEKERTARIS KNPB NUMBAY )
5. YIMI BROWAY ( KETUA I KNPB NUMBAY )
6. MARTEN SUHUNIAP ( ANGGOTA KNPB)
7. RIBKA KOMBA ( BENDAHARA KNPB NUMBAY )
8. MARICE MAMBRASAR ( ANGGOTA KNPB NUMBAY )
9. LAZKAR SAMA ( Pelaksana tugas harisn Jubir Internasional )
10. ISAK SALAK ( ANGGOTA)
11. PETRUS PETEGE (ANGGOTA)
12. MANU MOHI (ANGGOTA )
13. DAVID WALILO ( ANGGOTA )
14. PALINA PAGAGE (ANGGOTA )
15 . TEREN SORABUT ( ANGGOTA )
16. WILEM WANDIK (ANGGOTA )
17. TINUS HELUKA ( ANGGOTA )

Mereka yang ditangkap sementara sedang ditahan di polresta kota jayapura , mereka ditangkap pada pukul 11.30 WPB sampai dengan saat ini masih ditahan di Polresta Kota jayapura.

2. KNPB wilayah Merauke : 
Aksi Tuntut Bebaskan Dua Jurnalis Perancis, Polisi Tangkap 29 Anggota KNPB di Merauke
Aparat Kepolisian Resort (Polres) Merauke, Senin (13/10/2014) pagi ini, dikabarkan menangkap 29 anggota Komite Nasional Papua Barat (KNPB), yang berniat menggelar aksi damai tuntut pemerintah Indonesia bebaskan dua jurnalis asal Perancis, Thomas Dandois dan Valentine Bourrat.
Ketua Parlemen Rakyat Daerah (PRD) Wilayah Anim-Ha, Panggresia Yem, ketika dihubungi media ini via telepon seluler, menjelaskan, ke-29 anggota KNBP yang ditangkap kini sedang ditahan di Polres Merauke, untuk mendapatkan �pengarahan� dari Kapolres Merauke.
Kronologinya, kata Yem, massa aksi bergerak dari Sekertariat KNPB dan PRD yang terletak di Kelurahan Kelapa Lima, Merauke, sekitar pukul 06.00 Wit.
Massa menggunakan satu buah mobil pick up, dengan membawah berbagai perangkat aksi, dan menuju ke Tugu Penentuan Pendapat Rakyat (PEPERA) untuk melangsungkan aksi.
Sekitar pukul 06:20 Wit, massa tiba di tempat aksi, dan baru saja berbaris untuk melanjutkan aksi ke Kantor Imigrasi di Merauke, sesuai surat pemberitahuaan aksi ke Polisi, langsung aksi dibubarkan secara paksa, dan beberapa massa aksi ditangkap, dan kemudian dibawah ke Polres Merauke.
�Surat pemberitahuaan aksi telah kami layangkan sejak hari Jumat lalu, sudah jelas di dalam surat itu, titik kumpul di Tugu PEPERA, dan melanjutkan aksi ke Kantor Imigrasi, kenapa polisi tangkap kami,� tegas Yem.
Selaku Pembina politik di Merauke yang masuk Wilayah adat Anim-Ha, menurut Yem, cara-cara yang dipakai aparat kepolisian untuk menutup ruang demokrasi di tanah Papua tidak bisa dibenarkan. 
�Kan kami mau gelar aksi demo damai, ini bagian dari solidaritas kami kepada dua jurnalis internasional yang ditahan di Papua, kenapa kami langsung ditangkap seperti ini,� tegasnya.
Lanjut Yem, saat ini ia sedang menuju ke Polres Merauke untuk bertemu dengan Kapolres, sekaligus meminta agar ke-29 anggota KNPB dapat dibebaskan.
�Tadi Kasat Intel sudah telepon saya kasi tau hal ini, saya sekarang ada mau ke Polres, saya minta mereka dibebaskan, dan tidak ada perangkat aksi yang ditahan, atau diambil oleh Polisi,� tegasnya. Nama-nama yang dapat tangkap antara lain :
1. GENTO EMERIKUS DOOP ( ketua KNPB Merauke )
2. YOSEP NOVARIS WOGAN ( Sekertaris KNPB merauke )
3. EMELIANUS NEMOP 
4. CHARLES SRAUN
5. YOHANES KAYOP
6. PETRUS WOGANG
7. KRISTIANUS MAHUZE
8. EMANUEL METEMKO
9. YOSEP IMBANOP
10. YOSEP MUYAN
11. PETRUS KATEM (Sekertaris PRD wilayah Merauke )
12. AP MOSES
13. K PASIM
14. YERMIAS KEPZE
15. YUSTINUS AIRIT
16. EMERIKUS KAKUPU
17. YOSEP P
18 MUYAN 
19 . YOSEP C. H. IMBANOP
20. STEVANUS KAIZE
21. MELKIOR KEBZE
22. KORNELIS YOLEM , dan 6 orang lainya Sementara masih di Tahan di Polresta Merauke.
Setelah memubarkan & menangkap 29 aggota KNPB wilayah merauke pada saat dimulainya kegiatan aksi demo damai dalam rangka menuntut pemerintah indonesia segera bebaskan 2 jurnalis asal prancis tanpa syarat yang bertempat di tuguh pepera merauke, 
Kemudian polisi kembali menggrebak Kantor Sekretaria KNPB Merauke dan menangkap 20 anggota KNPB yg ditugaskan menjaga SEKRETARIAT tersebut.
Beriku bukti foto smua anggota Kru KNPB yang di tangkap semuanya sebanyak 49 anggota KNPB dan beberapa bukti foto alat-alat yg disita diantaranya 2 buah bendera KNPB, 2 buah megaphone, 2 buah jendela sekretariat KNPB, 1 buah spanduk dukungan dan 14 lembar kertas bertulisan segera bebaskan 2 jurnalis asal prancis.

3. KNPB wilayah Manokwari
KRONOLOGIS AKSI KNPB MNUKWAR
Kegiatan aksi Pada hari senin, 13 Oktober 2004 di Manokwari mulai star dari sekretariat KNPB Mnukwar ,Dengan alamat jalur gaza amban manokwari menuju ke jalan raya utama Amban- Kota Manokwari, Mulai star dari sekretariat KNPB Mnukwar pada Jam.08.30 wp pagi diawali dengan doa disekretariat dan mulai menuju ke Jalan Raya Utama depan Kampus Universitas Negeri Papua (UNIPA) yang merupakan titik kumpul, Tibah di titik kumpul pada jam 09.04 wp, setelah setibah disana orator sedang dalam orisi �orasi politik secara bergantian oleh orator-orator yang ditunjuk sebelumnya, sementara orasi-orasi masa aksi mulai berdatangan sementara dalam masa aksi berkumpul dan sedang orasi datanglah Kepolisian (POLSEK) Amban Manokwari bersama anggotanya pada pada jam 10.12 wp, Kapolsek Amban mengunakan satu Mobil Polisi Datang titik kumpul masa aksi, setelah satu menit kemudian datang lagi tiga anggota polisi mengunakan satu mobil, saat kedatangan KAPOLSEK Amban masa terus orasi-orasi oleh orator KNPB Wilayah Mnukwar, setelah pukul 10.24 wp terjadi negosiasi antara negosiator dari KNPB Yoram Magai dengan Polisi pada prinsipnya kepolisian melarang keras aksi KNPB Wilayah Mnukwar untuk Turun Jalan atau Long Mark pada hari ini senin 13 Oktober 2014,
Setelah Negosiasi Polisi Melarang Long Mark Maka Negosiator Pun Sikap pada prinsipnya tetap turun jalan atau Long Mark akhirnya polisi tersebut mengaku atas perintah atasanya kapolres Manokwari, Melarang aksi Long Mark, Karena alasan Kapolres bahwa sedang ada kegiatan di kota dan banyak aktifitas sehingga mereka mengaku melarang aksi turun jalan, Namun Negosiator (Magai) pun mempertahankan tetap aksi kita hari ini long mark ke titik finis sesuai Surat pemberi Tahuan KNPB Wilayah Mnukwar pada tiga hari sebelumnya, Orator mengatakan mengapa pada saat masukan surat pemberitahuan tidak larang sampai hari kami sudah siap turun jalan lalu datang membatsi aksi kami, namun polisi mengatakan ini perintah atasan kapolres manokwari, Jadi Kami (POLISI) mencobah untuk hubunggi kapolres Manokwari agar Kapolres bisa datang untuk menjelaskan maksud larangan aksi KNPB Mnukwar, Tepat pada 11.09 wp datanglah kapolres Manokwari sehingga terjadi Negosiasi dengan Negosiator KNPB Yoram,
Negosiasi selama satu Jam dalam Negosiasi tersebut pada intinya aksi KNPB dan PRD Mnukwar hari ini polisi melarang keras untuk Long Mark dengan alasan sama seperti tadi Anggota Polisi di sampaikan, dilarang mengganggu aktifitas kegiatan di kota karena di kota manokwari ada bayak aktifitas yang dijalankan oleh masyarakat, itu merupakan suatu alasan yang tidak tepat namun dengan terpaksa diterimah oleh KNPB dan PRD Wilayah Mnukwar bersama Masa aksi.
Kegiatan aksi di tempat pada Jalan Raya utama amban depan Kampus Universitas Negeri Papua (UNIPA) dalam aksi ini turut ambil bagian juga oleh presiden Mahasiswa dan Wakil Presiden Mahasiswa, mulai kegiatan pada jam 11.34 wp susunan acara di bacakan oleh Marinus Wandikbo salah satu anggota KNPB Mnukwar setelah itu Doa Pembukaan Maupun Firman Tuhan dibawahkan oleh Pdt.Martinus Manggara Sampai akhiri Ibadah pada jam 12.19 wp Manokwari.
Mulai orasi politik pada jam 12.19 wp, orasi dari, Perwakilan Pemuda, Perwakilan Mahasiswa oleh Presiden Mahasiswa Aloysius Siep setelah berakhir dilanjutkan oleh Wakil Presiden Mahasiswa, orasi berikut dari perwakilan Orangtua selanjutnya orasi-orasi politik dari PRD Yaitu dari Sekjend PRD Mnukwar Rafael Natkime dan Ketua I PRD Mnukwar Ruben Bonay, Orasi demi orasi yang disampaikan pada intinya kejahatan Negara NKRI terhadap orang papua di Tanah Papua dan Mendesak Akses Jurnalis ke tanah Papua dan mendesak indonesia menghargai Demokrasi di Tanah West Papua.
Orasi terakhir disampaikan oleh Badan Pengurus Wilah Komite Nasional Papua Barat (KNPB) Mnukwar, Alexander Nekenem bersama Sekretari Satu Yoram Magai, setelah orasi- orasi politik membacakan stekmen politik.
setelah berakhir dari seluruh Rangkaian kegiatan di tutup dengan doa bersama doa penutup dipinpin Pdt.Manggara.berakhir dari seluruh kegiatan maka membubarkan diri masing-masing. demikian Kronologis aksi KNPB di Manokwari,

4. KNPB TIMIKA RAKYAT PAPUA DI TIMIKA MEDIASI KNPB & PRD AKSI DAMAI BERJALAN AMAN
TIMIKA�Rakyat Papua di timika dari berbagai suku ras melanesia yang mendiami Timika dimediasi oleh Komite Nasional Papua (KNPB) dan penanggung jawab politik Parlemen Rakyat Daerah (PRD), pada hari ini Senin (13/10/2014) melakukan aksi damai dari Kantor KNPB-PRD longmach berjalan kaki memegang spanduk Tututan aksi melewati Gorong-gorong, ke Pasar lama sampai depan Gereja Tiga raja masuk ke kantor DPRD Mimika berjalan Aman dikontrol oleh keamanan Militan Knpb. Sampai masuk dalam halaman antor DPRD, Rakyat mengawali dengan Nyanyian Pujian Penyembahan, lalu mulai Orasi politik dari berbagai perwakilan Rakyat berdasarkan Tujuh Wilayah Adat Papua, Pada intinya yakni; Pemerintah Indonesia Bebaskan tanpa syarat.
Kedua Jurnalis (wartawan) Dari Prancis, karena mereka dua Bukan teroris, mereka adalah benar-benar Wartawan yang ingin mengambil Informasi di Papua untuk keperluan Filem Dokumenter. 
Lalu kedua adalah Membuaka Ruang Demokrasi untuk Jurnalis asing masuk ke Papua. Agar Dunia tahu tentang Keadalan dan Hati Nurani Rakyat Papua.
Ketiga Adalah Indonesia membua Ruang Demokrasi untuk orang Papua menentukan Nasib Sendiri (Selft Determination) melalui mekaisme internasional yakni �Referendum� solosi final untuk rakyat Papua menentukan masa depan papua.
Dan hal lain juga adalah Pemerintah indonesia Bebaskan tahanan Politik bagi Aktivis Papua�
�Aksi damai kami ini Awal mulai dari pukul 09:00 Wpb sampai Berakhir pada 13:45 Wpb Berlajalan dengan Lancar� diawali dengan Doa dan Diakhiri dengan Doa, supaya pertolongan dari Allah Bangsa Papua mengertai dalam aksi damai kali ini.
Sebelumnya Pihak Kepolisian tidak ijin untuk turun jalan tetapi Rakyat Papua diTimika di Organisir oleh Knpb dan Prd Turun Jalan sampaikan aspirasi terkait dengan penahanan 2 jurnalis asal Negara Perancis oleh Negara Indonesia melalui Polda Papua. Tuntutan aksi bawah �Rakyat Papua dan Knpb-Prd mendesak agar segerah bebaskan tanpa syarat dan memberikan ruang kebebasan bagi Jurnalis asing masuk di Papua�.
Dalam Pernyataan yang dibacakan oleh Ketua PRD Wilayah Timika bahwa �kami Knpb dan Prd Wilayah Timika menilai 52 tahun Wilayah Papua Barat terus di isolasikan oleh pemerintah Rebuplik Indonesia dari Pantauan dunia dan Masyarakat Internasional Pemerintah terus membungkam ruang demokrasi di Papua dan pembatasan terhadap jurnalis asing, lembaga lembaga kemanusiaan maupun LSM yang bergerak sebagai pemerhati kemanusiaan juga dibatasi.
Hal ini dilakukan oleh pemerintah Indonesia untuk menutupi kejahatan Negara di Papua Barat selama 52 tahun lebih pelanggaran HAM, wilayah Papua Barat tidak pernah luput dari, Pembunuhan, pemerkosaan, permpasan, penagkapan, penyiksaan, Pemenjaraan dan diskriminasi rasial dan kejahatan lainya yang dilakukan oleh Negara dari tahun ke tahun terus terjadi di negeri ini.
Pembungkaman Ruang demokrasi pembatasan terhadap wartawan Asing dan lembaga kemanusian lainya untuk mengujugi wilayah Papua Barat, upayah ini dilakukan untuk mengisolasi wilayah Papua Barat dari pantauaan mata masyarakat internasional.
Hal ini telah terbukti dengan penagkapan dua wartawan di wamena pada tanggal 6 Agustus 2014 lalu. Militer Indonesia menangkap dua wartawan Perancis yang mencoba ekspos ke dunia internasional tentang apa yang terjadi di Papua Barat melalui filem dokumenter. Namun dua wartawan asal Prancic Thomas Dandois, Valentine Bourrat tersebut ditangkap oleh polisi dan sementara masih di tahan di Jayapura.

5. KNPB WILAYAH PAKPAK
KNPB PakPak News: Dalam ranggka aksi solidaritas Bangsa Papua Barat terhadap pembebasan dua jurnalis asal Prancis KNPB Pakpak melakukan aksi. Aksi ini dipusatkan di Kokas Gunung yang dilakukan dengan long march dari sekretariat KNPB sektor Kramomonga menuju sekretariat komisi adat PRD Pakpak di Mamur Rayon Kokas Gunug. Dalam orasinya ketua KNPB menghimbau kepada Presiden SBY agar menghormati janjinya kepada kominitas internasional terkait demorasi dan HAM di Indonesi kususnya Papua barat dan bukan terus melakukan pencitraan di berbagai forum menjelang akhir massa jabatannya. Karena itu rakyat Papu Barat menyatakan:
1. Kami rakyat Bangsa Papua Barat mendesak kepda Pemerintah Indonesia Segera membebaskan dua wartawan asing asal prancis Thomas Dandois, Valentine Bourrat, tanpa syarat
2. Segera hentikan prose hukum terhadap dua wartawan asing asal prancis Thomas Charles Dandois dan Loise Maria Vallentine Bauratt.
3. Pemerintah Indonesia segera hentikan Isolasi dan blokade wilayah Papua Papua Barat dari Pantauan Jurnalis Asing dan lembaga-lembaga kemanusiaan dan masyarakat internasional di Papua Barat
4. Kami Bangsa Papua Barat mendesak agara Pelopor Khusus PBB segera Masuk ke Untuk melihat secara langsung apa yang terjadi di Papua Barat
5. Pemerintah Indonesia segera membuka akses Bagi Media asing atau jurnali internasional secara bebas Masuk ke Papua .
6. Pemerintah SBY dan Jakarta tidak menjadikan isu referendum dan darah rakyat Papua Barat sebagai sapih perah dan bargening pada konflik kekuasaan di Senayan
Aksi yang dilakukan Jam 3 sore waktu Papua Barat di tutup dengan doa dan kopi bersama jam 6 soreh.

6. KNPB WILAYAH NABIRE
Knpb Nabire Mediasi Ratusan Masa Aksi Menuntut Bebaskan Dua Wartawan Internasional
Nabire_knpb � Komite Nasional Papua Barat (KNPB) Wilayah Nabire, Senin (13/10/2013) hari ini menggelar aksi demo damai di Taman Bunga Oyehe Nabire (Eks Kantor DPRD Nabire). Aksi demo digelar dalam rangka mengeluarkan dua wartawan internasional yang ditahan di wamena pada tanggal 16 agustus 2014 atas nama dua wartawan asal prancis Thomas Dandois, Valentine Bourrat.
KRONOLOGI
Massa yang di Mediasi oleh KNPB Wilaya Nabire mulai bergerak di tiga titik yang sudah di tentukan Yakni Sriwini Depan RSUD dibawah korlap Yakop, dan Step Pigai. Kali Bobo, Depan Kampus Uswim dibawah Korlap Alex Pigai. Dan Depan Pasar Karang tumaritis dibawah korlap Agus Tebai dan Yafet Pigai pada jam 07;00 pagi Wpb.
TITIK KUMPUL SRIWINI
Titik kumpul yang sudah ditetapkan disiriwini di bawah Korlap Yakop dan Step di bubarkan keamanan negara indonesia pada jam 08;00 Wpb dan diambil alih tempat oleh keamanan negara indonesia, hingga massa dari sriwini lansung menuju titik akhir takni Taman Phalawan Bangsa Papua barat.
TITIK KUMPUL KALI BOBO
Titik kumpul yang ditetapkan di Kali Bobo depan Kampus Uswim dibawah Korlap Alex Pigai dihadang oleh Polisi menggunakan satu truk namun penanggung jawab Aksi Ketua KNPB Sadrak Kudiai yang sudah berada di tempat lansung negoasi dengan pihak keamana hingga situasi yang tadinya panas meredah. Setelah beberap selang waktu kemudian mewakili Kampus Uswis Yakni Dekan 3............?. bersama Pihak keamanan mendatangi massa aksi mahasiswa Uswim Yang dimediasi KNPB.
Kepolisian Nabire yang masuk dalam kampus Uswim dan memanggil dekan 3 Uswin lalu mendatangi massa aksi. Setibah di depan massa aksi kepolisian dan dekan 3 kampus uswim negosiasi dengan pihak penanggung jawab aksi yakni Ketua KNPB Sadrak Kudiai. Korlap Kali Bobo Alex Pigai bersama anggota KNPB Anipa Pigai, Jerry Tebai. Setelah negosiasi selesai Aksi damai Yang dimediasi oleh KNPB Berjalam lancar. Massa Aksi yang tergabung dalam KNPB mulai star dari Depan uswim jam 09;20 Wpb. Dalam perjalan massa aksi berjalan lancar tampa ada masalah dan di kawal polisi menggunakan 2 truk dari belakan massa aksi, dan satu mibil patroli didepan. Massa aksi yang Longmars dari kali bobo berjalan lancar dalam perjalanan hingga tiba depan tugu cendreasi pada jam 10;10 Wpb dan melakukan orasi-orasi depan tugu sambil tunggu massa aksi dari pasar karang tumaritis.
TITIK KUMPUL KARANG TUMARITIS
Massa aksi mulai berkumpul dipasar karang tumaritis pada jam 06;00 Wpb, Korlap Agus Tebai dan Yafet Keiya mulai tiba menggunakan mobil komanda dan dua buah bendera perlawanan KNPB pada jam 07;00 Wpb. Selang beberapa menit orasi berlansung, TNI 753 menggunakan Mobil patroli dengan alat negara lengkap memarkir mobil depan massa aksi. Setelah beberapa menit kemudian yakni pada jam 07;50 kepolisian menggunakan 2 truk tiba tampat aksi, namun berjalan seperti biasa tidak ada kotro versi. Pada jam 09;40 Wpb massa dari pasar karang mulai star longmars menuju titik akhir yakni taman Phalawan bangsa papua barat. Massa Aksi di kawal Polisi menggunakan 3 truk dan 1 mobil blakos penuh dengan Polisi dari belakang massa aksi. Dan 2 extrada penuh dengan densusu 88 di depan massa aksi. Tidak ada kekacauan, massa berjalan menggunakan garis komando dengan tertip hingga tiba di Tugu cedrewasi Pada jam 11;40 Wpb dan bergabung dengan massa aksi dari Kali Bobo.
Setelah tiba di depan Taman Phalawan Bangsa Papua Barat, Massa aksi lansung duduk di depan taman Phalawan dan beberapa orasi berlansung. Beberapa menit kemudian Kepolisian memaksa massa aksi masuk dalam Taman Phalawan bangsa papua barat.
Setelah paksaan kepolisian itu dilihat oleh Ketua KNPB, katua KNPB mengatakan �Kami tidak Masuk samping dalam Kami akan Menyampaikan Pendapat di arus jalan depan taman Phalawwan kami�, Namun kepolisian terus memaksa massa aksi untuk masuk ke dalam, dengan paksaan kepolisian yang menggunakan barat lengkap tersebut Korlap Agus Tebai Mengarakan Massa masuk dalam Taman Phalawan bangsa papua pada jam 11.00 Wpb Orasi demi orasi politik berlangsung, di bawah terik mentari, dam alam yang manjadi saksi bisu.
Aksi berjalan lancar walaupun ada pengawalan ketat dari pihak keamana kolonial indonesia, aksi berjalan lancar dan bubar Pada jam 02;00 Wpb.

7. KNPB WILAYAH YAHUKIMO
Ribuan Rakyat di Yahukimo menghadiri dalam Aksi Menuntut Pembebasan Wartawan Asing Thomas dan Vallentinne
Sesuai dengan rencana sebelumnya KNPB wilayah yahukimo memediasi Rakyat di Yahukimo mengadakan aksi demo damai di lapangan kantor bupati lama. Berdasarkan surat pemberitahuan yang dilajangkan oleh KNPB ke pihak polres yahukimo bahwa pada hari ini tanggal 13 Oktober 2014, akan melakukan aksi demo damai untuk mendesak pemerintah Indonesia membebaskan dua wartawan asing asal prancis yang ditangkap pada tanggal 6 agustus lalu.
Berdasarkan hal tersebut pada tanggal 13 Oktober 2014, KNPB bersama rakyat di yahulimo mengadakan aksi, pada pukul 09.00 Masa berkumpul di dua titik yaitu di jalan gunung dan di pertokoan kota dekai, kemudian masa berkabung dilapagan kantor bupati lama pada pukul 12.30 WPB.
Setelah ribuan rakyat kumpul mengadakan aksi demo damai tersebut dihadiri oleh ribuan rakyat, selama aksi berlangsung melakukan orasi-orasi dan yel-yel medesak pemerintah Indonesia bebaskan dua jurnalis asing asal perancis Thomas Dandois dan Vallentinne Bauratt. Beberapa pernyataan sikap yang disampaian adalah :
KNPB Rakyat yahukimo mendesak pemerintah Indonesia membebaskan Dua jurnalis asing dan hetikan proses Hukum; Pemerintah Indonesia segera membuka akses secara bebas untuk meliput wilayah west Papua, Pemerintah Indonesia hentikan isolasi wilayah west papua dari pantauan masyarakat internasional dan Pelopor khusus PBB dan lembaga kemanusiaan lainya segera masuk ke papua. KNPB Yahukimo: Erius Suhuniap

8. KNPB WILAYAH KAIMANA
KEGIATAN AKSI DEMO DAMAI DENGAN TUNTUTAN PEMBEBASAN DUA WARTAWAN INTERNASIONAL ASAL PRANCIS
Menyikapi surat arahan KNPB Pusat tentang Aksi Demo Damai dengan isu tuntutan pembebasan Wartawan Asing asal Prancis yang ditahan oleh Pemerintah Indonesia (Pihak Imigrasi). Pelaksanaan Aksi demo damai yang berlangsung mulai jam 09.00 dengan rute titik kumpul utama ditaman kota Kaimana ini dibubarkan secara paksa oleh Pihak Kepolisian Resor Kaimana. proses pembubaran oleh Polisi ini beralasan bahwa, kegiatan ini tidak diberi ijin oleh Kapolres Kaimana, sehingga semua atribut dan perlengkapan aksi disita oleh pihak kepolisian republik Indonesia resor Kaimana.:
Kronologis Aksi Demo Damai Longmars Pembebasan Jurnalis Internasional Acal Prancis tersebut dipusatkan di Komplek Sekretarit KNPB & PRD Kaimana Titik Kmpul Utama Taman Kota Kaimana,pada pukul 09.00 � Selesai Dalam aksi demo ini polisi menyita atribut demo yang dibawa oleh Niko Nauw anggota KNPB Atribut yang di sita 2 Bendera KNPB, 5 Pamplet Bergambar 2 Wartwan Prancis, 1 spanduk Bertulisan PEMERINTAH INDONESIA SEGERA BEBASKAN DUA WARTAWAN PRANCIS Mr. THOMAS A. DANDOIS & Ms. L.M. VALENTINE BAURATT
Pelaksanaan kegiatan Aksi demo Damai yang di mediasi oleh KNPB Kaimana sesuai dengan arahan nasional KNPB Pusat hari ini tanggal 13 Oktober 2014 mendapat kecaman oleh pihak TNI/Polri Kaimana. Aksi yang berlangsung pada pukul 09.00 pagi tadi berlangsung ricuh.
Kepolisian Resort Kaimana Menggunkan 1 Mobil Patroli dan 2 buah dalmas masuk ke tempat star kegaitan di taman Kota. Masa aksi yang dipimpin ol,eh KNPB Kaiaman menggunakan 1 buah mobil komando dan 2 buah kendaran angkutan kota ini di jemput dengan suatu tindakan intimidasi oleh Pisak Kepolisan Resort Kaimana.
Dalam persitiwa itu, semua atribut demo yang dimuat pada mobil komado Kegiatan disita oleh Pihak Keamanan Resort Kaimana. Meskipun mendapat tekanan, masa aksi tetap siap untuk melakukan aksi longmars menuju tempat kegiatan diKomplek Sekretariat KNPB & PRD Kaimana.  Pada saat masa ingin melakukan aksi, Kepolisian Resort kaimana mengahalangi dengan mengepung masa aksi, dan melakukan adu argumentasi dengan masa. Dalam proses argumentasi ini, salah satu dari anggota KNPB Kaimana dikopeng oleh seorang anggota Polantas yang sempat emosi saat berargumentasi dengan Masa. 
Melihat tingginya volume perdebatan antara masa dengan Polri, Wakil Ketua Parlemen Rakyat Daerah Kaimana Yefta Jitmau berdiri dihadapan Pihak Kepolisian Kaimana untuk mengamankan situasi.
Dalam perbincangan berlangsung, bapak Yefta Jitmau Wakil Ketua PRD Kaimana mengatakan, aksi yang kami lakukan KNPB hari ini adalah Aksi Demo Damai sehingga tidak boleh menghalangi. Menanggapi Pembicaraan dari Wakil Ketua Parlemen, Pihak Kepolisian meminta agar Masa Kembali dan lakukan aksi di tempat kegiatan, sehingga Polisi mengarahkan masa menggunakan 2 buah Dalmas menuju ke tempat kegiatan di sekretarit.
Setibanya si komplek sekretarit, Masa meminta waktu kepada pihak kepolisian untuk menesuskan maksud kegiatan kepada Pimpinan Polda Papua dan Pemerintah Indonesia untuk membebaskan dua Wartawan Prancis.
Dalam pembicaraan di depan komplek sekretariat KNPB dan Parlemen, masa aksi tidak lagi diberi kesempatan untuk melakukan aksi karena atribut kegiatan telah di sita.
Dalam kesempatan itu juga, Polisi bersama Pihak Pemda Kaimana ingin melakukan pemeriksaan KTP dengan alasan ingin mengetahui siapa yang bukan orang asli kaimana. Menanggapi hal itu, masa menolak dan meminta kalau untuk mencari waktu tertentu yang dapat digunakan untuk melakukan pemeriksaan penduduk. Dan untuk pemeriksaan KTP, masa meminta agar pemeriksaan itu dilakukan untuk semua Rakyat yang ada dikaimana. Sehingga dengan penuh kekesalan, masa serta KNPB dan PRD melakukan doa di sekretarit. Selepas doa, beberapa penyampaian dikakukan oleh Ketua KNPB Kaimana dan Wakil Ketua Parlemen Daerah Kaimana.
Pada saat masa mendengarkan arahan atau penyampaian dari Ketua KNPB dan Wakil Ketua PRD Kaimana, masa di datangi Ketua Dewan Adat Papua (DAP) Wilayah Kaimana Harun Sabuku dikawal oleh TNI/Polri dengan maksud tertentu. Menyikapi kedatangan Ketua Dewan Adat Kaimana, Masa KNPB, PRD dan Juga Rakyat mengusir ketua Dewan adat Kaimana secara Keras.
Masa mengatakan ini bukan Kantor Dewan Adat, Kami tidak Punya urusan dengan dewan adat, Bapak silakan keluar dari sini (Sekretariat)� ungkap masa dengan kasar mengusir ketua dewan adat sehingga Ketua Dewan adat keluar dari secretariat KNPB & PRD Kaimana. Selanjutnya karena masa tidak mendapat ruang untuk melakukan kegiatan, masa melakukan Doa Bersama di sekretarit dan bubar dengan aman.
Demikian laporan kegiatan Aks Pembebasan Jurnalis yang mendapat hambatan karena penekanan dari pihak TNI/Polri Kaimana.
Kaimana, 13 September 2014
KNPB KAIMANA
BOMBERAI - WEST PAPUA
TTD
K E T U A

RUBEN FURAY
Demikian laporan sementara aksi Nasional pembebasan Dua wartawan asal Perancis, ada delapan wilayah telah mengadakan aksi demo damai, laporan lengkap dan foto akan menyusul kemudian, mengigat jaringan internet tidak memungginkan.

ONES SUHUNIAP

KNPB pusat

Sumber: Fb. Ones Nesta Suhuniap
 
Copyright © 2013 -2018 KNPBnews
Design by FBTemplates | BTT