BREAKING

Jumat, 30 Januari 2015

PERAYAHAN HUT INJIN MASUK DI PAPUA 5 FERBUARI KE 160 TAHUN DAN WEST PAPUA MENGAJUKAN LAMARAN KE MSG

HIMBAUAN UMUM
PERAYAAN HUTKE 160 TAHUN INJIL MASUK DITANAH PAPUA 5 FEBRUARI 1855-2015
� DENGAN NAMA TUHAN WEST PAPUA MENGAJUKAN LAMARAN KE MSG�

5 Februari 1855, adalah awal peradapan manusia Papua, disinilah manusia Papua mengenal jati diri sebagai manusia yang bermartabat melalui dua rasul Ottow dan Geisler di Mansinam.Mnukwar, masuknya dua rasul Ottow dan Geisler meletakkan peradapan Manusia Papua 


Hal telah terbukti dengan nubuatan Pdt Ishak Semuel Kijne pada tanggal 25 Oktober 1925 dalam pengabaran berita keselamatan dan kebebasan Manusia Papua. Pdt. Ishak Semuel Kijne pernah bernubuat di atas batu Aitumeri di Wondama mengatakan bahwa, �diatas batu ini saya meletakan peradaban orang Papua, ( sekalipun Orang memiliki kepandaian tinggi, akal budi dan marifat tetapi tidak dapat memimpin bangsa ini. Bangsa ini akan bangkit dan memimpin dirinya sendiri.

Berdasarkan nubuatan ishak kenye maka dua dua orang yang datang ke mansinam bukan hanya bebicara pegabaran ini semata namun sesunggunya Pdt Ishak Semuel Kijne berbicara tentang Nasib bangsa Papua ke depan. Peradaban Pdt Ishak Semuel Kijne titipkan kepada gereja pada umumnya dan lebih khusus kepada GKI .

5 Februari 1855 � 2015 saat ini sudah 160 tahun (satu setengah abad ) GKI di tanah Papua-- Namun GKI banyak keluar dari nubuatan dan peradaban manusia Papua di Mansinam. Gereja �gereja di Papua lebih mementigkan dirinya dan kepentingan Negara Republik Indonesia dibandingkan berbicara tentang hak penentuan nasib sendiri Bagi rakyat Papua Barat.

Sebelum tahun 1969 rakyat Papua menentukan nasib apakah ingin berkabung dengan NKRI atau merdeka penuh berdasarkan manivesto politik KNP 1 Desember 1961, GKI salah satu gereja di Papua lebih duluh menyatakan sikap untuk bergabung dengan NKRI. Hal ini sangat disayangkan karena apa yang dilakukan oleh GKI merupakan pelecehan dan berlawanan dengan doktrin serta peradaban manusia Papua di mansinam.

Peradapan manusia papua tersebut telah terbukti bahwa, 5 Februari 1855 dimansinam bukan hanya berbicara tentang doktrin gereja tentang penginjilan, pembangunan gereja yang mewah, Tugu penginjilan, kotbah di Mimbar-mimbar Gereja bahkan mengumpulkan uang kolokte/derma untuk membayar gaji Pendeta dan menjadikan rakyat Papua lahan untuk kepentingan Gereja dan Negara, tetapi gereja tidak pernah berbicara tentang kebebasan dan keselamatan umat Tuhan di tanah Papua sesui dengan peradapan manusia papua.

GKI di tanah Papua harus dan mampu berbicara tentang kebebasan umat Tuhan di Tanah Papua seperti Hak rakyat Papua untuk menentukan nasibnya sendiri, bukan sebaliknya GKI mendukung kebijakan NKRI di Papua untuk menindas hak-hak rakyat West Papua. Karena hal itu bertolak belakang dengan makna peradaban manusia Papua. 

GKI bukan media pemerintah Indonesia di West Papua, sehingga menjadikan Doa Syafat untuk dan mendoakan kepentingan Indonesia agar terus menjajah West Papua. Tatkala di jemaat-jemaat (baik di kota/kampung) di minta mendoakan agenda Hak Penentuan Nasib Sendiri west Papua, justru di tolak oleh kebanyakan pimpinan gereja-gereja GKI dengan memberikan alasan bahwa gereja tidak berpolitik dan tidak terlibat dalam perjuangan hak penentuan nasib sendiri rakyat West Papua, namun setiap hari minggu dalm Doa Syafat selalu mendoakan pemerintah Indonesia berarti secara tidak langsung GKI ikut terlibat dan berpolitik dalam penjajahan di tanah Papua,

Beberapa tahun ini Gereja-gereja sedunia (PCC) di pasifik banyak berbicara keras tentang kebebasan umat Tuhan di dunia bahkan secara nyata mendukung hak bangsa Papua untuk menentukan Nasib Sendiri (SELF DETERMINATION). Berbagai bantuan financial lainnya terus dilakukan bagi kemajuan dan penghormatan Hak Azasi Manusia (HAM) rakyat West Papua. Namun yang terjadi hanyalah �Genocida� 

Pembunuhan, Pemerkosaan, Pemenjaraan dan eksploitasi Sumber Daya Alam/SDA Papua. 

����.Bagimana Gereja-gereja khususnya GKI di tanah Papua memaknai peranannya memainkan Suara kenabian dalam kondisi Papua Barat saat ini dan dimasa-masa akan datang ?
5 Februari 1855 � 5 Februari 2015 sudah 160 tahun, GKI di Tanah Papua harus menentukan sikap politik yang jelas seperti ;

A. GKI harus BERANI menyatakan diri KELUAR dari PGI dan bergabung di Dewan Gereja- gereja Pasifik dan menyeruhkan tentang kebebasan umat Tuhan di tanah Papua.

B. GKI harus BERANI MENGEMBALIKAN PERADABAN ORANG PAPUA DI PULAU MANSINAM dengan MERUBAH TATA GEREJA GKI DITANAH PAPUA TENTANG STATUS GEREJA GKI, YAITU PANCASILA dan UUD 1945 sehingga GKI tetap konsisten berdiri tegak melindungi hak-hak Asasi Manusia Papua tanpa interfensi kepentingan Pemerintah Indonesia.

C. GKI HARUS MAMPU DAN BERANI MEMPROTEKSI SERTA MENGUTAMAKAN ORANG ASLI PAPUA SEBAGAI MAYORITAS PEMELUK GKI DARIPADA PEMELUK GKI NON-PAPUA.


D. AGAMA Selama 160 tahun GKI di Papua tidak pernah berbicara tentang penderitaan umat Tuhan di West Papua sehingga momentum perayaan 160 tahun peradaban manusia Papua GKI harus berani menyuarakan tentang kebebasan uman Tuhan di West Papua.

Persoalan Hak Penentuan Nasib sendiri di West Papua saat ini mendapat dukungan yang meningkat di kawasan Pasifik khususnya kelompok Melanesia baik masyarakat dan pemerintahnya. Hal ini tidak terlepas dari peran aktif yang dimainkan oleh Dewan Gereja-gereja Pasifik. 

Sikap politik Dewan Gereja-gereja Pasifik untuk mendukung perjuangan rakyat di West Papua. Hal ini merupakan satu langkah maju dalam gerakan perjuangan rakyat West Papua-Termasuk GKI di tanah Papua. Sikap politik Dewan Gereja-Gereja Pasifik pada akhir tahun 2014 berhasil mendorong dan memfasilitasi suatu pertemuan untuk mempertemukan kelompok-kelompok gerakan perjuangan West Papua di Vanuatu dan didukung oleh pemerintah Vanuatu. Langkah politik Dewan Gereja Pasifik ini patut disyukuri oleh rakyat West Papua, dan mendesak GKI untuk dapat mendukung perjuangan damai hak penentuan nasib sendiri rakyat West Papua.

Persaudaran dalam persatuan sebagai gereja Pasifik telah ditunjukan sebelum tahun 1961, dimana GKI sendiri adalah anggota Konferensi Gereja-gereja Pasiik, namun GKI sendiri telah mendeklarasikan diri untuk bergabung dengan Persatuan Gereja-gereja Indonesia. Hal ini menunjukan GKI sendiri menyerahkan umatnya untuk dikuasai dan ditindak/ditindas secara tidak manusiawi oleh pemerintah kolonial Indonesia. GKI 

Momentum Perayaan 5 Februari 1855-2015 masuknya Injil di Pulau Mansinam , United Libaration Movement For West Papua (ULMWP) Persatuan Gerakan Pembebasan Papua Barat, akan mendaftarkan West Papua sebagi anggota di sekertariat MSG di anuatu pada tanggal 05 Februari 2015 .

Oleh Karena itu kami badan pengurus Pusat Komite Nasional Papua Barat BPP-KNPB ) menyerukan kepada pengurus KNPB wilayah, KNPB konsulat, dan kepada Pimpimnan gereja GKI di tanah Papua sekaligus himbauan resmi kepada seluruh komponen rakyat Papua Barat dari sorong sampai Merauke bahwa:
1. Momentum perayan 160 tahun injil masuk di mansinam 5 Februari 2015 pimpimnan gereja di seluruh Tanah Papua wajib Mendoakan proses pendaftaran West Papua di sekertariat MSG tanggal 5 Februarui mendatang.
2. Kepada pimpimnan Gereja GKI Di tanah Papua harus mengambil satu keputusan untuk keluar dari PGI dan bergabung di dewan gereja pasifik dan mendukung hak Penetuan Nasib sendiri bagi rakyat Papua Barat
3. Rakyat Papua Barat dari sorong sampai merauke dan Orang Papua barat di Luar negeri wajib melakukan doa dan puasa untuk mendukung proses pendaftaran di sekertariat MSG

4. Disampaikan kepada pengurus KNPB wilayah segera Lakukan doa dan ibadah di sekertariat Masing-masing sesui dengan Kondisi wilayah masing-masing. Dibawa sorotan Thema Nasional : Thema Nasional : � 


PERAYAAN HUTKE 160 TAHUN INJIL MASUK DITANAH PAPUA 5 FEBRUARI 1855-2015 DENGAN NAMA TUHAN WEST PAPUA MENGAJUKAN LAMARAN KE MSG 

Demikian himbauan umum Badan Pengurus Pusat komite Nasional Papua Barat (BPP-KNPB) atas perhatian dan kerja sama yang baik tak lupa kami haturkan berlimpah terima kasih, tuhan yesus Memberkati.
Salam Revolusi � kita Harus Mengahiri�


Numbay, 30 Januari 2015

BPP Komite Nasional Papua Barat (KNPB)



VICTOR F. YEIMO        ONES SUHUNIAP
Ketua Umum               Sekertaris Umum

KNPB TAK URUS SENJATA API DAN AMUNISI !

Sekretaris I KNPB Pusat Mecky Yeimo (Foto: Ist)
JAYAPURA, SUARAPAPUA.com --- Komite Nasional Papua Barat (KNPB) Pusat, mengaku tidak ada instruksi dalam organisasi KNPB untuk berurusan dengan senjata api dan amunisi.
 Penegasan ini diungkapkan oleh Sekretaris I KNPB Pusat, Mecky Yeimo, saat jumpa pers, mengklarifikasi pemberitaan media massa terkait penangkapan tiga orang di kawasan PTC Entrop, kota Jayapura, Papua, Rabu (28/1/2015) siang kemarin.

�Jangan bawa-bawa nama organisasi KNPB. Perjuangan kami jelas sesuai dengan visi KNPB, yaitu mengajak rakyat Papua untuk bersatu dan menentukan nasib sendiri lewat referendum,� ujarnya di halaman Museum Papua, Waena, Kamis (29/1/2015) pagi tadi.

KNPB, kata dia, tidak pernah punya agenda kekerasan, apalagi menyangkut senjata dan amunisi. �Kami hanya melakukan aksi, diplomasi dan kampanye dalam kota secara damai tanpa kekerasan dan anarki,� tegas Mecky.

Ditegaskan lagi, organisasi KNPB tidak ada urusan dengan amunisi, jikapun ada orang Papua yang tertangkap karena membawa amunisi, itu tanggungjawab pribadi oknum tersebut.

Pernyataan sama dikemukakan juru bicara KNPB Pusat, Bazoka Logo. Menurutnya, KNPB bukan gerakan bersenjata, melainkan gerakan moral rakyat di dalam kota yang konsisten memperjuangkan hak kemerdekaan Papua Barat.

"Setiap anggota KNPB tidak pernah diajarkan untuk menjadi pemasok amunisi dan senjata api. KNPB murni gerakan sipil kota yang akan terus perjuangkan hak bangsa Papua Barat. Jadi, stop kriminalkan KNPB!," ujar Bazoka.

Dia menuding, penangkapan tiga orang oleh Timsus Polda Papua, Rabu (28/1/2015) siang di taman bermain PTC Entrop, sebuah skenario untuk mengkriminalkan gerakan KNPB di Tanah Papua sekaligus pengalihan isu seperti terjadi selama ini.

Diberitakan media, tiga orang yang ditangkap itu diduga sebagai pemasok amunisi kelompok Purom Wenda. AJ, RW dan FK usai ditangkap aparat keamanan saat sedang transaksi, digelandang ke Reskrimsus Polda Papua.

Editor: Mary

AGUS PABIKA

Sumber : www.suarapapua.com

5 FERBUARI 2015 HARI BERSEJARAH BAGI BANGSA PAPUA BARAT

ist
KNPBNews : Sifat Intruksi Umum. Momentum 5 Feburuary adalh hari b'sejarah di West Papua, pada tgl 5 februari 2015 juga akan hari b'sejarah ke 2 bagi Bangsa Papua Barat. Di mana ULMWP secara resmi akan mengajukan Lamaran ke MSG. Maka BPP.KNPB intruksikan kepada Rakyat West Papua Secara Resmi mendukung Penuh Dalam Doa. 

Dukungan Doa khusus KNPB & PRD akan b'lgsg pada : 

Hari Rabu, Tgl 4 Feburuary, 

Tempat Di Kantor Masing2. 

Thema Nasional : [5 February 1855_2015. Atas Nama Tuhan West Papua Mengajukkan Lamaran Ke MSG]. Arahan Cek di Kotak Pos setempat. Atas perhatian kami sampaikan terima kasih.

Slam revolusi "kita harus mengakhiri"
By. BP KNPB Pusat

Kamis, 29 Januari 2015

KNPB BANTAH DENGAN KERAS, 3 ORANG YANG DITANGKAP BUKAN ANGGOTA KNPB

IST
Terkait penangkapan 3 orang yang diduga anggota KNPB ditangkap pada hari rabu 28 Januri 2015, yang memiliki atau menerima 500 amunisi dari anggota TNI tidak benar dan itu scenario orang tertentu untuk mengkriminalisasi gerakan KNPB sebab mereka yang ditangkap itu bukan anggota KNPB.

KNPB tidak pernah mengajarkan anggota untuk melakukan teransaksi senjata dan amunisi seperti yang dituduhkan kepada KNPB melalui media cetak cendrawasih pos edisis hari ini 29 januari 2015. Perjuangan KNPB adalah gerakan sipil kota yang damai dan bermartabat sesui dengan Visi dan misi serta program kerja yang jelas. Beradasarkan AD/ART yang merupakan aturan jelas dan mengikat setiap anggota untuk melakukan aktfitas perjuangan dalam sipil kota bukan Gerakan bersenjata .

Badan pengurus KNPB pusat tidak pernah mengeluarkan arahan kepada KNPB wilayah sorong sampai merauke dan anggota untuk melakukan hal tersebut sejak KNPB terbentuk sampai dengan saat ini. Program kerja KNPB tidak ada agenda kerja tentang transaksi senjata karena KNPB bicara kebenaran, keadilan dan HAM. Sehingga Siapa pun yang kedapatan atau ditangkap baik itu anggota KNPB maupun simpatisan KNPB oleh kepolisian Indonesia pada saat teransaksi atau memiliki senjata dan amunisi berarti itu bukan anggota KNPB.

Kami menyampaikan kepada kepolisian dan kepada rakyat papua barat di tanah Papua bahwa 3 orang yang ditangkap maupun anggota TNI yang menjual 500 Amunisi itu yang bertanggung jawab dan bukan secara organisasi KNPB. Kami juga menjampaikan kepada polda papua untuk menagkap 3 orang tersebut untuk menyampaikan secara trans paran kepada publik bahwa siapa pemilik amunisi dan dari mana mereka dapat amunisi yang didapatkan tersebut.

Selain itu mereka yang ditangkap tersebut dan anggota TNI yang menjual amunisi tersebut itu Apa motifasi dan kepentingan mereka melakukan teransaksi jual beli amunisi itu..? Jangan membuat opini dan mengkambing hitamkan KNPB dengan berita tidak benar dan tidak seimbang di media masa melalui media cetak maupun media elektronik tanpa membuktikan yang akurat siapa pemilik amunisi siapa ada dibalik teransaksi amunisi.�

Polda papua mengatakan bahwa, mereka yang ditangkap itu MILITANT KNPB dan ada kitanya dengan Purom Wenda itu tidak benar, Yang dimaksud dengan Militan KNPB bukan militer tapi sesunggunya keamanan KNPB dan bekerja dalam kota siap turun jalan mengamankan aktivitas KNPB dalam kota bukan militer/TNI yang jual beli amunisi didalam kota. Kalau pegang senjata itu di hutan seperti TPNPB.

Kami menilai bahwa, penangkapan 3 orang yang di duga anggota KNPB menjadi korban dan ini merupakan scenario tertentu untuk menjebak aktivis papua merdeka pada umumnya dan lebih khusus lagi anggota/simpatisan KNPB serta rakyat sipil . Sekalipun kalau benar mereka anggota KNPB berarti sudah tahu intruksi dan arahan KNPB, tapi kalau mereka kerja diluar dari AD/ART berati mereka bukan anggota KNPB, kami yakin bahwa ini merupakan sebuah skenario pihak TNI/Polri dan mereka untuk mengkambing hitamkan KNPB dan rakyat papua sebagai separatis, Gerakan sipil bersenjata dan sitikma lain yang selalu dipakai oleh aparat TNI/Polri untuk melakukan penangkapan penggerebekan pengejaran terhadap aktiis KNPB dan rakyat sipil di Papua. Kesemuanya itu adalah Scenario TNI/Polri dan oknum yang ditangkap untuk mangalihkan perhatian publik dan bermaksud mematikan gerakan perjuangan sipil rakyat bangsa Papua untuk Bebas dan Merdeka
Oleh karena itu kami Badan Pengurus KNPB Pusat menyampaikan bahwa:
Pertama : Polda Papua segera mengklarifikasi nama baik KNPB terhadap penangkapan 3 orang yang terlibat transaksi jual beli amunisi.

KEdua : Oknum Siapa pun dia yang melakukan transaski jual beli amunisi harus bertanggung jawab.

Ketiga : KNPB secara resmi menyampaikan kepada Polda Papua/TNI dan rakyat Papua Barat bahwa, KNPB tidak pernah itruksikan kepada anggota dan pengurus KNPB melakukan transaksi amunisi, karena program KNPB adalah berjuang secara damai dan bermartabat dalam gerakan sipil kota, senjata KNPB adalah Spanduk, pamplet dan megapon.

KEempat : KNPB tidak memiliki Program kerja tentang transaksi senjata dan amunisi dalam bentuk apa pun yang mengakibatakan kekerasan dan pelanggaran HAM di Papua barat karena hal tersebut bertentangan dengan Aturan-aturan dan prinsip �prinsip serta AD/ART organisasi KNPB yang merupakan media rakyat, yang berjuang di kota dan keberadaan KNPB di dalam kota.

Kelima : KNPB dengan tegas menyampaikan bahwa, KNPB bukan separatis Bukan criminal, tapi KNPB adalah media rakyat oleh karena itu jangan membawa nama KNPB terkait penemuan dan penagkapan 3 orang ditangkap.

Keenama :  Polda Papua Stop kriminalisasi KNPB namun polda papua harus berani mengungkap anggota TNI/Polri dan mereka yang terlibat amunisi-- darimana mereka dapat amunisi tersebut, karena KNPB tidak ada program kerja tentang ternsaksi senjata dan amunisi.

Demikian Sikap BPP -KNPB terkait penagkapan 3 orang di jayapura pada tanggal 28 januari 2015. Atas perhatiannya kami haturkan berlimpah terima kasih Tuhan memberkati.

Salam Revolusi � Kita Harus Mengahiri �
Biak 29 Januari 2015
BADAN PENGURUS PUSAT
KOMITE NASIONAL PAPUA BARAT (BPP-KNPB)


ONES SUHUNIAP       BAZOKA LOGO
Sekertaris Umum        Jubir Nasional

Rabu, 28 Januari 2015

KNPB TIDAK BERURUSAN DENGAN JUAL BELI AMUNISI

KNPB Tidak Berurusan dengan Jual Beli Amunisi
Logo KNPB dan Ketua Umum KNPB Victor Yeimo. Foto,DOK)
Polisi Indonesia menangkap tiga warga Papua yang oleh media menyebutnya sebagai anggota KNPB sekitar pukul 11.00 WIT, Rabu (28/1/2015) lalu, karena diduga menyimpan ratusan amunisi. Salah satu anggota TNI bernama Supardi dipakai untuk mengumpan tiga warga ini.
Kami selaku pengurus KNPB menyampaikan kepada TNI / Polri, awak media dan khalayak publik bahwa:
Pertama : KNPB adalah organisasi sipil yang tidak berurusan dengan jual beli amunisi, karena dari awal kami berkomitmen pada gerakan perlawanan tanpa kekerasan.

Kedua : Ketiga orang yang berinisial AJ, RW dan FK tidak diberi perintah oleh KNPB untuk melakukan kegiatan transaksi amunisi sehingga perbuatan mereka merupakan tanggung jawab pribadi.

Ketiga : TNI, Polri dan Media agar tidak menyebut atau membawa nama KNPB dalam kasus ini, karena itu merupakan perbuatan pribadi yang tidak ada kaitannya dengan agenda KNPB.
Keempat :  Kami berharap TNI dan Polri untuk mengungkap dan penangkap sindikat anggota atau pejabat TNI dan Polri yang terlibat secara tersembunyi dalam suplai amunisi ke TPN. OPM selama ini.
Demikian pernyataan ini kami buat untuk dipahami.
Jayapura, 28 Januari 2015
Hormat kami,
Victor F. Yeimo
Ketua Umum KNPB

KONFRENSI KE II KNPB BIAK NUMFO-SUPIORI RESTRUKTURISASI BADAN PENGURUS BARU

Suasana restruktur
KONFRENSI KE II KNPB BIAK NUMFO-SUPIORI RESTRUKTURISASI BADAN PENGURUS BARU
Konfrensi ke II KNPB wilayah biak Numfor-supiori konferda tersebut dipimpin oleh pengurus KNPB pusat Bazooka Logo Jubir Nasional KNPB. Dalam konfrensi telah mengakat dan menetapkan pengurus KNPB wilayah yang baru, Konferda ke dua kNPB wilayah tersebut diadakan untuk melakukan pembenahan atau restrukturisasi kepengurusan pengurus baru untuk mengatikan kepengurusan yang lama KNPB Biak Numfor.
Konferda KNPB Biak Numfor-Supiori tersebut dilaksanakan di Buiak pada Tanggal 27 januarai 2015 di Biak distrik samofa kampung darmopirs. Konfrensi dimulai sejak pukul 07.00 � 18.00 tersebut dihadiri oleh pengurus KNPB Pusat pengurus KNPB wilayah Biak pengurus KNPB sektor dan seluruh anggota serta anggota parlemen Rakyat daerah (PRD) wilayah Biak.
Dalam konfrensi tersebut telah Memilih dan menetapkan pengurus Pengurus lengkap yang baru ditetapkan dalam surat keputusan konfrensi ke II . KNPB biak memiliki 9 sektror tersebar di Biak Numfor Supiori, dari 9 sektor mengusulkan calon masing dan melakukan pemilihan secara aklamasi.
Konfrensi tersebut dipimpin oleh III orang bertindak sebagai pimpinan siding konfrensi Ke II KNPB wilayah Biak Numfor-Supiori berasi dari unsur Pimpinan KNPB Pusat, Pengurus dimisioner KNPB Biak yang lama dan unsur peserta. Dalam sidang tersebut berlangsung dalam III peleno terakhir melakukan pemilihan dan penetapan pengurus baru.
Setelah melakukan pemilihan dan penetapan Pengurus KNPB yang baru dalam surat keputusan konfrensi yang ditandatangani oleh Pimpinan sidang konferda. Selanjutnya KNPB pusat Membacakan SK sekaligus melantik pengurus baru dan serah terima jabatan.
Pelantikan dan pembacaan SK KNPB biak tersebut dipimpin oleh Sekertaris umum KNPB pusat Ones Suhuniap didampingi oleh juru bicara Nasional Bazoka U. Logo dan satu anggota menghadiri konfrensi wilayah Biak. Badan Pengurus Lengkap KNPB wilayah Biak Numfor-supiori yang diangkat dan ditetapkan dalam konfrensi tersebut adalah sebagai berikut :
1. Ketua Umum = Yulianus Mandowen
2. Wkil ketua I = Yan P pondayar
3. Sekertaris Umum = Yudas Kosay
4. Sekertaris I = Andi Dimara
5. Jubir = Abner Workrar
Dan dilengapi oleh 5 orang komisariat masing
Komisariat = Diplomasi
Komisariat = Komisariat
Komisariat = Intelenjen
Komisariat = palang merah
Pada 18 .00 WPB Konferda ditutup secara resmi oleh pengurus pusat Bazoka Logo juru bicara Nasional KNPB pusat

Ones Nesta Gombal

Foto-Foto








MUSA MAKO TABUNI, SANG PEJUANG PEMBEBASAN BANGSA PAPUA BARAT

Almarhum Musa Mako Tabuni (kiri) saat berorasi di depan ribuan massa rakyat Papua semasa hidupnya. Foto: Dok MS
MUSA MAKO TABUNI dikenal dengan tokoh Papua yang berani membela kaum tertindas bangsa Papua. Mako, itu nama yang biasa dipanggil orang secara luas. Mako menjadi salah satu sang pembela pembebasan bangsa Papua karena berbagai cara dan perjuangan yang dibuatnya dalam memperjuangkan kesamaan dan kesederajatan pembebasan bangsa Papua dengan cara yang damai.

Mako Tabuni di masyarakat luas mengenalnya dengan sang revolusioner yang sejati. Ada banyak hal yang sudah dibuatnya selama dia masih hidup. Cara berpidato, orasi-orasi politik yang selalu nyaring berbunyi di berbagai aksi-aksi yang sering dilakukan oleh Komite Nasional Papua Barat (KNPB).

Mako Tabuni menjadi Ketua Umum KNPB memimpin organ gerakan pembebasan bangsa dengan menggunakan cara yang sederhana dan membuat banyak terobosan baru dalam perjuangan pergerakan merebut pembebasan Papua barat.

Damai dalam perjuangannya membuat banyak sekali masyarakat Papua yang merasa kehilangan adik, kakak, sahabat, teman dekat, saudara kandungnya sendiri. Dia disapa sebagai tokoh pemberani dan revoludsioner dalam perjuangannya.

Berikut adalah perjalanan hidupnya dari lahir, masa sekolah, hingga tempat besarnya dan terakhir pembunuhan terhadap sang pahlawan pembela pembebasan bangsa Papua.

Kelahiran dan Masa Pendidikan


Musa Mako Tabuni lahir di Kampung Pyramid, Jayawijaya, Papua pada 24 April 1976. Tempat kelahiran Mako merupakan salah satu kampung  yang menjadi basis perlawanan rakyat Papua terhadap operasi dan pendudukan militer yang dilakukan oleh Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (ABRI) pada tahun 1977.

Mako menghabiskan masa kecilnya dengan cerita-cerita derita konflik keluarga Papua.

Semasa Sekolah Dasar (SD), Mako sering mendengarkan cerita dari para orang tua, termasuk orang tuanya sendiri, tentang perlawanan orang-orang Papua terhadap kekuatan militer Indonesia. Mako kecil, tumbuh sebagai anak-anak yang hidup di daerah konflik. Ia secara langsung merasakan derita sebagai anak-anak Papua.

Ia mendapatkan cap dan stigma sebagai anak pemberontak. Setiap tanggal 12 atau 13 Agustus sampai 18 Agustus, ia menyaksikan bapaknya digiring dan ditahan di Polres Distrik Asologaima, Jayawijaya, Papua.

Sejak Orde Baru, negara melalui militer memberlakukan hukuman itu bagi mereka yang ikut atau orang tuanya tersangkut dalam makar atau merongrong kekuasaan negara, seperti cap komunis di Jawa.
Karena masih kecil, Mako tak mengerti mengapa ayahnya mesti ditahan setiap menjelang tanggal 17 Agustus, hari kemerdekaan Republik Indonesia. Ia juga tidak mendapatkan jawaban tiap kali ia bertanya.

Hingga di suatu saat, di bulan Agustus, di mana Mako sudah duduk di kelas 5 SD, Mako pergi ke dalam sel penjara di Koramil Distrik Asologaima, Kabupaten Jayawijaya, untuk bertemu dan mengantar makanan buat bapaknya. Dan di situlah bapaknya menjelaskan mengapa dia ditahan dan rakyat Papua melawan.

Saat Mako berusia empat tahun, ibunya meninggal. Sejak itu, Mako dibesarkan oleh ayah dan dua ibu tirinya hingga masuk Sekolah Dasar pada usia 7 tahun di SD YPPGI Pyramid pada 1984.

Lulus SD 1987 dan melanjutkan ke SMP Negeri Kimbim lulus 1990, dan melanjutkan ke SMA Negeri Kimbim Wamena. Dan pada 1994 Mako melanjutkan ke salah satu perguruan tinggi di Manado, Sulawesi Utara. Ia meraih gelar sarjana hukum pada 2006.

Masa Kariernya

Mako pulang ke Timika, Papua tahun 2006. Di sana dia tersangkut sebuah kasus dan ditangkap aparat keamanan dan masuk penjara selama setahun lebih, kemudian dibebaskan.

Selepas bebas dari penjara di Mimika, Mako pulang ke Wamena menemui ayah dan saudara-saudaranya. Saat itu Mako disarankan agar ikut testing masuk calon pegawai negeri, namun ditolaknya.

Pada 2007, Mako ke Jayapura bersama Buchtar Tabuni mendirikan Komite Nasional Papua Barat (KNPB). Sebelumnya, Mako juga membidani lahirnya Parlemen Jalanan (Parjal) dan Front Pembebasan Nasional Papua Barat (FPNPB). Beberapa organisasi massa ini adalah organ perjuangan Papua merdeka melalui jalan damai dan menjauhi perjuangan tanpa kekerasan.

Isu-isu utama yang mereka usung di antaranya: menuntut peninjauan ulang pelaksanaan Penentuan Pendapat Rakyat (Pepera) 1969 Papua, menolak pelaksanaan Otonomi Khusus di Papua, menuntut penutupan PT. Freeport Indonesia, adili pelaku pelanggar HAM di Papua dan menuntut pelaksanaan referendum di Papua untuk menentukan nasib sendiri yang ditengahi pihak ketiga.

Pada 2009, Musa Mako Tabuni, Buchtar Tabuni bersama beberapa teman mereka ditangkap dan dijebloskan ke Lembaga Pemasyarakatan Abepura dan dibebaskan pada pertengahan 2011 dan meneruskan aksi-aksi mereka menanggapi berbagai kondisi ketidakadilan yang terjadi di tanah Papua.

Saudara kelima Mako mengatakan, Musa Mako Tabuni mengenal Buchtar Tabuni sejak sekolah di SMP Negeri Kimbim, Wamena. Sejak itu mereka berteman akrab selama pendidikan hingga mendirikan KNPB untuk memperjuangkan Papua tanah Damai tanpa kekerasan. Setelah keduanya mendirikan KNPB, Buchtar menjadi Ketua dan Mako menjadi Wakil Ketua I.

Musa Mako Tabuni menjadi sang pejuang muda tanpa kekerasan yang karismatik. Dia sangat merindukan adanya suatu pembebasan dan kedamaian yang diperjuangkan melalui cara-cara damai, hingga dengan membuat organisasi-organisasi yang mampu membangun perjuangan-perjuangan bangsa Papua dengan melalui cara damai. Perjuangan Mako berlanjut hingga tahun 2012.

Kronologi Pembunuhan Musa Mako Tabuni 

Salah satu warga di sekitar lokasi kejadian bernama Indah mengatakan, sebelum Mako Tabuni ditembak, ada tiga mobil yang berada di lokasi kejadian dan begitu Mako Tabuni melintas di jalan raya menuju kampus Uncen Baru Perumnas III Waena, Distrik Heram, ia langsung ditembak orang yang berada di salah satu mobil tersebut, Kamis (14/06/12) sekitar 09.30 WIT.

"Jadi saat itu Mako Tabuni berjalan bersama beberapa rekannya. Namun saya tidak tahu pasti berapa kali ia ditembak. Hanya saja setelah ditembak, salah satu mobil dengan DS 447 AJ datang dan Mako Tabuni langsung dinaikkan ke mobil itu," kata Indah.

Menurutnya, melihat peristiwa itu, warga yang ada di sekitar lokasi kejadian langsung marah dan mengamuk sehingga terjadilah pembakaran mobil, sepeda motor serta pengrusakan rumah warga dan beberapa ruko.

"Jadi, saat melihat Mako tertembak, warga mengamuk dan menyerang rumah warga lainnya yang tidak tahu apa-apa," jelas Indah.

"Ada tiga mobil dari arah gapura Uncen. Satu mobil Hitam jenis Jeep DS.447 AJ," kata JM, seorang saksi mata kepada tabloidjubi.com di lokasi kejadian, Perumnas III Waena, Abepura, Kota Jayapura, Papua, Kamis.

Menurut JM, seorang pria berpakaian preman turun dari salah satu mobil itu lalu melakukan penembakan.

"Mereka pakaian preman. Bawa sejanta laras panjang seperti yang bapak pegang ini," kata seorang pria yang berada di lokasi kejadian sambil menunjuk senjata anggota Brimob Polda Papua yang mendengar penjelasannya.

Beberapa tembakan itulah yang menewaskan Mako Tabuni di hadapan warga masyarakat. "Siapa yang tega melihat kejadian tadi. Ia jatuh mati seperti binatang. Jatuh berputar-putar, darahnya tercecer," kata JM kepada tabloidjubi.com.

Pengakuan yang nyaris senada diungkapkan salah satu warga keturunan Tiong Hoa yang ada di sekitar lokasi kejadian. Menurutnya, ada beberapa polisi yang berbaju preman dan membawa senjata lalu menembak korban. Setelah itu mereka langsung kabur.

"Jadi, yang mengundang masalah sebenarnya adalah polisi. Saat itu sebuah mobil Avanza berjalan di depan dan diikuti mobil Pick Up. Nah, orang bersenjata yang ada di mobil Pick Up inilah yang melakukan penembakan. Melihat kejadian itu, warga mengamuk dan melakukan tindakan anarkis," kata warga keturunan yang tidak ingin disebutkan namanya.

Warga Tionghoa ini juga menyayangkan lambatnya aparat keamanan datang ke lokasi kejadian yang membuat massa brutal dan membakar beberapa kendaraan roda dua dan empat ruko, dan beberapa rumah warga sekitar.

"Kejadian pengrusakan telah berlangsung sekitar satu jam barulah aparat datang. Jadi tugas polisi sebenarnya apa? Kami coba hubungi Polsek Abe, namun teleponnya diputus. Kalau memang aparat mau melakukan penangkapan harusnya di back up agar tidak terjadi hal seperti ini," keluhnya.

Salah seorang warga India, Nabila menjelaskan hal yang sama. "Saya kaget karena bunyi tembakan senjata dari belakan saya, dan saya melihat tiba-tiba di samping saya ada orang terjatuh dan daranya tercecer mengalir di tanah, saya langsung lari menyelamatkan diri dan saya melihat ke kebelakang, pelaku itu langsung mengangkatnya ke mobil yang mereka tumpangi itu dan kabur," katanya dengan nada ketakutan.

Dan ia menduga mereka adalah Polisi preman. "Memang saya pikir mereka adalah Polisi Preman, karena yang tertembak adalah pengurus KNPB yang dituduh sebagai penembakan-penebakan itu adalah mereka, karena saya dengar dari teman-teman bahwa yang tertembak adalah Mako Tabuni yang saya kenal sebagai Ketua I KNPB," katanya.

Aktivis HAM independen Sebby Sambom, saat dihubungi tabloidjubi.commenyampaikan hal yang tidak jauh berbeda. Menurutnya, Mako ditembak saat makan pinang. "Mereka ada lima orang ke putaran taxi (Perumnas III). 2 orang mau ke Sentani. Salah satunya adik DK. Ia bilang Mako bahwa ada 2 mobil (satu avansa putih) kejar mereka tapi Mako tidak hiraukan dan makan pinang yang mama-mama jual disitu. Orang-orang itu turun dan tembak mako," kata Sebby Sambom.

Informasi terpercaya dari RS Bhayangkara mengatakan enam peluru bersarang di tubuh Mako Tabuni hingga menyebabkan ia tewas. "Mako Tabuni tertembak 6 peluru di bagian perut, paha kanan dan kiri," kata sumber tabloidjubi.com di RS Bhayangkara melalui pesan singkat.

Dari data yang dihimpun tabloidjubi.com di lapangan diketahui jika kerugian mencapai ratusan juta rupiah dimana ada empat unit mobil terbakar, 26 unit sepeda motor serta beberapa ruko dan rumah warga dirusak massa.

Penembakan dan Pembunuhan 


Sejak akhir Mei hingga 14 Juni 2012 telah terjadi berbagai aksi penembakan oleh orang tak dikenal di Jayapura. Aksi penembakan itu membuat seluruh warga Jayapura ketakutan keluar rumah maupun bepergian kemana-mana. Aparat keamanan pun belum mampu menangkap pelakunya.

Akhirnya, aparat menuduh KNPB sebagai dalang penembakan itu dan menangkap Ketua KNPB Buchtar Tabuni.

Dua minggu kemudian, aparat keamanan berpakaian preman menembak mati Wakil Ketua I KNKPB, Musaa  Mako Tabuni di putaran angkutan umum Perumnas Tiga Waena, Jayapura pada Kamis 14 Juni 2012 pukul 09.00 pagi.

Pada tanggal 14 Juni 2012, Mako tewas, ketika ia sedang berjalan di dekat rumahnya di Waena perunas 3, tanpa peringatan lebih lanjut oleh polisi Indonesia berpakaian preman, memicu protes dan kerusuhan besar-besaran dan kekerasan.

Juru bicara polisi mengatakan bahwa Mako ditembak karena dia menolak penangkapan, Namun, pandangan polisi ditentang oleh saksi mata. Ini juga mengklaim bahwa Mako masih hidup ketika ia memasuki rumah sakit polisi di Jayapura dan bahwa ia meninggal saat dalam tahanan polisi. Dari  tempat penembakan, jenazahnya dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Polri Kotaraja untuk diotopsi.

Melihat penembakan Mako Tabuni, warga yang berada di lokasi kejadian marah dan secara spontan membakar bangunan, rumah-rumah, toko, kios, bengkel, meubel, mobil dan motor roda dua yang ada di sekitarnya.

Suasana mencekam menyelimuti kota Jayapura, Abepura, Waena dan Sentani. Isu kerusuhan pun menebar kemana-mana. Aparat keamanan gabungan TNI dan Polri digerakan menjaga ketat di setiap titik yang dianggap rawan di seluruh wilayah Jayapura.

Pemakaman 

Pada Jumat 15 Juni 2012 pukul 09.00 pagi jenazah Mako dibawa ke Pos 7 Sentani disemayamkan selama sehari, dan keesokan harinya, Musa Mako Tabuni dimakamkan di pekuburan umum Kampung Sereh Sentani, Kabupaten Jayapura pada Sabtu 16 Juni 2012 pukul 17.00 petang.

Ribuan kaum kerabat dan massa pendukungnya dari berbagai komponen rakyat Papua hadir dalam pemakaman itu. Mako dibunuh militer Indonesia, tetapi bukan karena dia mencuri, membunuh, korupsi uang rakyat atau memperkosa. Mako dijadikan sebagai tumbal oleh aparat keamanan Indonesia atas berbagai aksi penembakan misterius yang dilakukan oleh orang tak dikenal yang tak terungkap pelakunya.

Mako dibunuh dengan sangat tidak manusiawi, yang juga merupakan cara aparat keamanan Indonesia untuk menghentikan perjuangan damai rakyat Papua Barat.

Kesedihan yang mendalam dan deraian air mata mengiringi pemakaman Musa Mako Tabuni yang digelari Pahlawan Nasional Papua Barat oleh pendukungnya di Sentani, Sabtu 16 Juni 2012 lalu. Prosesi pemakaman Mako dijaga ketat aparat gabungan TNI dan Kepolisian Negara Republik Indonesia selama dua hari di mata jalan masuk Jalan Pos 7 Sentani. [3]

Respon Pemerintah dan Lembaga-lembaga


Presiden Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono mengakui bahwa pasukan keamanan Indonesia telah bereaksi berlebihan pada waktu itu tapi juga menyebutkan bahwa serangan itu "dalam skala kecil dengan korban yang terbatas."

Dalam sebuah pernyataan resmi, Kapolri Jenderal Timur Pradopo mengatakan bahwa Mako tewas setelah ia meraih senjata dari polisi berusaha menangkapnya dan melarikan diri, sementara juga menambahkan penyelidikan yang mengungkapkan bahwa Tabuni memiliki pistol dengan peluru 18. Dia ingin untuk "menyebabkan kerusuhan di provinsi", menurut polisi Papua Mayor Jendral Bigman Lumban Tobing.

Perwakilan dari Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan, yang mewawancarai saksi mata, menyatakan bahwa Tabuni tiba-tiba dan tak terduga ditembak mati oleh penembak ununiformed saat berjalan sendirian di dekat sebuah kompleks perumahan. Setelah kematian Tabuni, sekelompok besar marah pengunjuk rasa mengamuk di Jayapura, banyak dari mereka membawa parang dan panah.

Toko ditutup selama kerusuhan massa, dan banyak warga yang takut untuk meninggalkan rumah mereka. Tapi seperti kemarahan memburuk, para pemimpin suku dan kemandirian dari mendesak pengikutnya untuk mempertahankan disiplin, takut bahwa reaksi kekerasan akan memberikan polisi Indonesia pembenaran yang mereka butuhkan untuk menghancurkan gerakan kemerdekaan.

Tahanan politik Selpius Bobii mengatakan, "Pembunuhan Tabuni adalah bagian dari skenario untuk menghancurkan komitmen perjuangan Papua dengan jalan damai dan mendorong orang Papua terhadap kekerasan. Jadi mari kita mengendalikan diri kita sendiri. Jangan terjebak dalam skenario ini yang hanya akan melemahkan perjuangan damai kami yang sekarang adalah bergema di seluruh negara kita dan hingga PBB."

KontraS juga menilai tuduhan sebagai tersangka penembankan WN Jerman kepada Mako Tabuni terlalu dini, dan dinilai sebagai klaim sepihak polisi yang justru akan merusak citra Jakarta di mata warga Papua.

"Peristiwa penembakan Mako Tabuni yang kemarin ini ada tiga mobil yang mendekati Mako Tabuni dan langsung ditembak, Mako Tabuni keluar dan ditembak. Jadi pada saat itu Mako Tabuni dianggap pelaku pembunuhan misterius, ternyata hasil investigasi mengatakan tidak," jelas Koordinator Eksekutif KontraS, Haris Azhar di Talk Show DPD RI dengan tema Perspektif Indonesia: Papua Semakin Membara di Gedung DPD, Senayan, Jakarta, Jumat (15/6).

Menurut keterangan masyarakat setempat, dari ketiga mobil yang mendekati Mako Tabuni itu keluar orang dengan berpakaikan sipil dan menembaki Mako. Polisi datang satu jam setelah penembakan itu dan mengatakan ini pembunuhan misterius.

"Ternyata, polisi tidak mendapat keterangan dari masyarakat setempat, bahwa berarti nggak ada tindakan penegakan hukum saat itu. Ini ada klaim sepihak dari polisi tentang siapa yang jadi pelaku. Tiba-tiba langsung mengeksekusi (itu pembunuhan misterius)," imbuhnya.

Haris menilai profil Mako Tabuni sengaja dibuat begitu buruk, dibilang memiliki senjata. "Tetapi polisi mengatakan itu setelah jenazah ada di RS Bhayangkara. Saya khawatir ini memperburuk citra pemerintah Jakarta dengan masyarakat Papua," jelasnya. [4]

Sang Motivasi dan Inspirasi Perjuangan
Musa Mako Tabuni menjadi jalan dan tokoh kasismatik perjuangan pergerakan bangsa Papua dalam perjuangan memperebut kesamaan hak dan pembebasan bangsa Papua.

Perjuangan yang tak kenal lelah dan pantang mundur membuatnya tidak luput dari keputusan dan prinsip yang dipegangnya dalam perjuangan secara damai.

Perjuangan secara damai menjadi perjuangan dalam hidupnya sejak dia membentuk organisasi pergerakan besar yang sekarang disebut sebagai KNPB. KNPB sekarang menjadi suatu organisasi besar yang tersebar di seluruh Papua dan wilayah-wilayah di seluruh tanah air Papua.

Sang motivasi dan inspirasi bagi bangsa Papua membuat lahirnya regenerasi perjuangan dalam meperjuangkan ideologi bangsa Papua. Orasi yang berapi-api yang selalu dikeluarkan olehnya dalam setiap aksi dan demonstrasi damai di seluruh tanah Papua membuat penerus bangsa tak luput untuk berjuang.

Sang motivasi untuk kaum muda Papua untuk terus belajar dan berjuang demi tercapainya Papua tanah damai dan bebas dari penjajahan NKRI.

Sang inspiraror membuat banyak sekali lahir pejuang-pejuang muda dalam rongga pergerakan-pergerakan bangsa Papua dari berbagai dimensi dalam perjuangan. Ideologi yang tidak akan pernah hilang dan luput dari pergerakan nasional bangsa Papua Barat memegang erat tali perjuangan bangsa hingga menang dan merdeka.

Daftar Bacaan:

 [1] http://lovepapuablog.blogspot.com/2013/11/mako-tabuni.html (Tokoh: Mako Tabuni)

 [2] http://nkribiadap.blogspot.com/2012/06/kronologis-pembunuhan-mako-tabuni-oleh.html(KRONOLOGIS PEMBUNUHAN MAKO TABUNI OLEH OT MILITER NKRI).

[3] http://en.wikipedia.org/wiki/Mako_Tabuni (Mako Tabuni, From Wikipedia, the free encyclopedia).

 [4] http://www.itoday.co.id/politik/tewasnya-mako-tabuni-perburuk-citra-jakarta (Tewasnya Mako Tabuni Perburuk Citra Jakarta).

Jumat, 23 Januari 2015

SIDANG PARIPURNA PARLEMEN RAKYAT DAERAH (PRD) WILAYAH SORONG RAYA TAHUN 2015


                                        
Port Sagawin, 22 January 2015

SIDANG PARIPURNA (PRD) WILAYAH SORONG RAYA.
Thema:
  1.  MEMBAHAS, MENYUSUN  DAN  MENETAPKAN  PROGRAM KERJA  PRIORITAS  KERJA   PADA  TAHUN  2015
  2.  MENDUKUNG  KUJUNGAN  EMPAT  NEGARA  ANGGOTA  MSG
SIDANG  PARIPURAN PARLEMEN RAKYAT DAERAH
MEJA  HIJAU SIDANG PIMPINAN DIPIMPIN OLEH  KETUA DAN SEKRETARIS PRD WILYAH SORONG RAYA:
  1.   SEORANG KETUA SIDANG      :  YULIUS WONDIWOY 
  2.  SEORANG SEKRETARIS           : Ibu LiLi IMBIR 
PANITIA SIDANG PARIPURNA
Panitia PSPPRDPB mengarahkan Mulai kumpulkan badan delegasi dari wilayah masing-masing pada pukul 10.00 WPB
Pengarahan tata tertib pelaksanaan sidang pleno pada pukul 10.30 WPB.
Delegasi  pengurus parlemen rakyat daerah wilayah  sorong raya - Port sagawin 20 delegasi dan peninjau 5 orang pengurus KNPB wilayah sorong raya.lengkap mengikuti sidang parlemen rakyat daerah .
Yang mengikuti sidang parlemen rakyat daerah  di port Sagawin ,dan  masing-masing fraksi parlemen  (PRW) wilayah port Sagawin  dengan jumlah delegasi  sebanyak 50  delegasi dan peninjau masing-masing wilayah  yang mengikuti sidang parlemen Rakyat Daerah  6  orang anggota KNPB
Nama �Nama Kabupaten/Kota Wilayah sorong Raya SBB:
  1. Sorong Kota
  2. Kabupaten  Aimas �Sorong
  3. Kabupaten. Sorong Selatan
  4. Kabupaten  Raja Ampat
  5. Kabupaten  Tambrauw
  6. Kabupaten  Maybrat
Sidang paripurna dimulai dengan  masuknya Deklarasi Saralana Untuk Persatuan West Papua
Atas nama rakyat, bangsa dan tanah air West Papua,maka  kami parlemen Rakyat Daerah (PRD) melakukan sidang Paripurna berdasarkan  di Saralana, Port Villa, Vanuatu, bahwa  kelompok-kelompok telah bersatu dan melahirkan Gerakan Persatuan West Papua untuk Pembebasan atau The United Liberation Movement for West Papua (ULMWP), sebuah badan yang memiliki organisasi-organisasi perlawanan, baik di dalam dan di luar West Papua.
Pengesahan Pembagian Komisi  untuk membahas, menyusun dan menetapakan . Berdasarkan tujuh wilayah west papua/afdeling pemerintahan transisi yang di sebut dengan : Neuw Guinea Raad.
Pembahasan komisi-komisi parlemen Rakyat Daerah ( PRD ) sorong raya
  1.    Komisi Ekonomi
  2.    Komisi Hukum dan HAM
  3.    Komisi  Pemuda, Pelajar, dan Mahasiswa
Pimpinan Sidang parlemen Daerah  tutup pada pukul 22,30 WPB

Nama �nama anggota komisi
  1. Komisi Ekonomi
    1. Bernatus Turot 
    2. Marten Tenau
    3. Anggota :
      1. Nikson kabarek
      2. Ferdinannd Toto
      3. Siska Jitmau
      4. Oktovianus Mayor
      5. Yosepina Mabes
      6. Rahsman khary
  1. Komisi hukum dan HAM
    1. Jeckson manaman
    2. Jhon Burdam
    3. Anggota :
      1. Kantius Heselo
      2. Atta Troggea
      3. Lina P. Maran
      4. Dantje Snanfi
      5. Rufina Yesnat
      6. Yali Gombo
      7. Geradus Maniani
      8. Hawa Khary
  1. Komisi pemuda ,pejar mahaasiswa
    1. Yan Mofu
    2. Nova Kurny
    3. Anggota :
      1. Margaretha kamesok
      2. Salmon Wanane
      3. Pithein pondayar
      4. Mina kamarace
      5. Agustinus Momot
      6. Yossy Arwakon
      7. Niko karonak
      8. Agustinus Kamesok
      9. Tim Perumus :
        1. Ketua PRD : Yulius Wondiwoy
        2. Ottow mayor
        3. Nikson Kabarek
        4. Kantius Heselo  KNPB
        5. Jeckson Manaman


 Badan Pengurus
PARLEMEN RAKYAT DAERAH  (PRD) WILAYAH SORONG RAYA-DOMBERAY
Alamat :  West papua sorong raya�Email : prdsrgraya@yahoo.co.id Hp. 085244593203
=====================================================================
                                      Pernyataan PRD  memasuki tahun 2015

Parlemen Rakyat daerah (PRD) yang terdiri dari lima komisi dan lima  ( Fraksi parlemen Rakyat daerah ) dan 24 Dewan Kampung pada kesempatan ini menyampaikan salam perjuangan pebebasan West Papua kepada seluruh pendukung diplomat International.
Kami  selaku pengurus PRD  juga menyampaikan terima kasih kepada NFRPB, WPNCL , KNPB dan AMP yang dengan setia selama tahun 2014 bersama PNWP untuk meningkatkan perjuangan hak penentuan nasib sendiri rakyat West Papua. 
Terima kasih yang dalam kepada, masing-masing dan telah berhasil mendeklarasikan terbentuknya Wadah international perjuangan West Papua yang diberinama United Liberation Movement For West Papua ( ULMWP) di Port Vila, Vanuatu.

Dengan terbentuknya Wadah international ini diharapkan dapat meningkatkan usaha-usaha lobby dan diplomasi perjuangan West Papua di international secara efektif dan efisien.

Terima kasih yang dalam juga kepada rakyat, pemerintah Vanuatu, Dewan Gereja Pasifik yang dengan setia mendukung perjuangan West Papua dan telah memfasilitasi pertemuan penyatuan kelompok-kelompok gerakan Papua merdeka. Semoga ditahun 2015 ini dukungan ini terus ditingkatkan pada tingkat lobby dan diplomasi selanjutnya.

PNWP sebagai salah satu deklarator terbentuknya ULMWP terus mendorong ULMWP untuk terus memainkan perannya di international demi kemajuan perjuangan pebebasan rakyat West Papua.

Demikian di bawah ini beberapa, pernyataan sikap sesuai situasi wilayah Port  Sagawin.

1.  Kami PRD mengusulkan kepada  PNWP untuk  menetapkan masing �masing komisi terus ditingkatkan pada    tingkat lobby dan diplomasi selanjutnya.

2. Kami PRD Wilayah Sorong raya meminta kepada PNWP  sebagai Dekarator segera melakukan konferensi  secara Nasional sesuai dengan  Gerakan Persatuan West Papua untuk Pembebasan atau The United Liberation Movement for West Papua (ULMWP), sebuah badan yang memiliki organisasi-organisasi perlawanan,untuk  bersatu di dalam Nasional.

3.  Usulan PRD, Penolakan Konsep Dialog.
PRD sorong sangat menegaskan dan  tidak mengkui konsep dialog yang ini  di dorong oleh JOP pater neles tebay .  sungguh sangat keluruh dan tidak akan menghasilkkan, sebuah hasil  yang sesuai  dengan  harapan bangsa papua barat, yaitu REFERENDUM Oleh karena itu  PRD sorong minta kepada  PNWP  mengambil sikap  tegas atas konsep  dialog tersebut.

4.  Mendukung  kujungan pemimpin ULMWP ke 4 negara �negara (MSG)
PRD dan KNPB wilayah sorong raya sangat mendukung  atas kujungan pemimpin �pemimpin ULMWP ke 4 negara  Melanesia Spear group (MSG)  demi loby politik  di  Negara �negara anggota(MSG)  Sebelum (KTT)  MSG Juni di Salomo Island, Honiara.

5. Mendesak dan mengusulkan
PRD dan KNPB  Mendesak dan mengusulkan  kepada PNWP  tentang stuasi  sorong terkait  kehadiran  BRIMOB dengan TNI,BIN  BAS  dengan jumlah besar sekitar  7 sampai 8 ribu  personil  yang membuat seluruh rakyat bangsa papua  bertanya-tanya dan sekaligus  rasa ketakutan ,  khusus di wilayah  sorong raya,  oleh karena  parlemen rakyat daerah sorong raya  mengusulkan demi  keamanan  dan keselamatan  bangsa  papua barat  wilayah sorong  untuk dapat melaksanakan.

PRD dan KNPB mengingatkan dan mengusulkan kepada PNWP,  tentang Situasi politik dalam  Negeri ketiga  Aplikasi  papua diterima oleh ( MSG)  pada bulan juni , tolong sangat penting, PNWP piker Hal ini  dengan baik demi  keamanan dengan  keselamatan  bangsa papua barat di papua.

Mengetahui
Badan Pengurus
PARLEMEN RAKYAT DAERAH (PRD)
WILAYAH SORONG RAY.

ttd                      ttd

Yulius Wondiwoy     Ny.Lili Imbir
ketua PRD               sekretaris

Sumber: www.facebook.com ( Yeskiel Kossay)
 
Copyright © 2013 -2018 KNPBnews
Design by FBTemplates | BTT