BREAKING

Kamis, 24 Desember 2015

Ketua AMP KK Jakarta; KAPITALISME ADALAH AKAR PENINDASAN DI TANAH PAPUA



KNPBnews_Jakarta:_Dalam literaturku penindasan massa rakyat Papua berakar pada bekerjanya logika investasi dalam konteks sistem kapitalisme. Untuk alasan akumulasi kapitallah kelas kapitalis, bersarang dimana-mana, berusaha menghegemoni kesadaran massa rakyat di mana-mana, dan mengadakan hubungan yang menindas dimana-mana. Demokrasi yang, katanya, dijunjung tinggi oleh borjuis pun, kalau diselisik lebih dalam, sebenarnya dilaksanakan hanya dalam batasan hal itu membudak pada kepentingan kelas kapitalis. Jika demokrasi, di ranah praksis-konkret, tidak melayani kepentingan kelas kapitalis, atau bahkan mengancam kepentingan kelas kapitalis, maka tindakan yang akan dilakukan kelas kapitalis adalah memperalat negara [Indonesia] melakukan kekerasan terhadap demokrasi itu sendiri.

Berangkat dari situlah, menurutku, ketiadaan pelaksanaan prinsip-prinsip demokrasi secara utuh di tanah “yang tidak merdeka” Papua, karena ulah dari negara yang membudak pada kepentingan kelas kapitalis. Dan, oleh karena itulah, penyelesaikan permasalah pelanggaran HAM di papua (upaya menengelamkan rumpun melanesia, pembunuhan dan memerkosaan perempuan), eksploitasi tanah papua, dan hegemoni kesadaran di tanah Papua, hanya dapat dituntaskan dengan cara menumbangkan sistem kapitalisme dan menggantikannya dengan sistem yang lebih baik.

Yang menjadi pertanyaan, mengapa kaum buruh harus mengemban tugas penumbangan ini? Jawabannya, karena kepentingan kelas buruh—merebut alat produksi dari kelas kapitalis—secara sistematis terkait dengan berbagai kepentingan massa rakyat tertindas di berbagai ranah. Secara kasat mata, memang penindasan di tanah Papua, tidak ada kaitannya dengan kaum buruh. Namun, pandangan ini keliru. Logika bekerjanya investasi mengarah pada eksploitasi dan alienasi kaum buruh. Untuk mengeksploitasi dan mengalienasi kaum buruh inilah kemudian kelas kapitalis menciptakan kesadaran palsu di tengah-tengah massa rakyat, mengkondisikan rakyat Papua miskin sehingga tersedia buruh-buruh cadangan industri (dalam bahasa Karl Marx: tentara cadangan industri), dan untuk kepentingan mengeksploitasi kerja buruh (agar terus berproduksi hingga komoditi mengalami over) kelas kapitalis merusak alam melalui logika memproduksi lebih banyak lebih baik dan lebih bisa melakukan akumulasi kapital dengan menggila.

Hari ini tanah dan rakyat Papua ditindas dan dirusak alamnya, jelas untuk kepentingan akumulasi kapital. Dan untuk kepentingan inilah kelas kapitalis-imperialisme asing memperalat negara, ideologi, kebudayaan, dan lain sebagainya...

Hancukan mata rantai imperialisme.
Bogor  22 Desember 2015

Frans Nawipa
Penulis adalah Ketua Aliansi Mahasiswa Papua KK JakartaTop of Form

Ketua Umum AMP Pusat; "Kutuk Tindakan brutal Militer TNI-Polri di papua, terhadap Karyawan Perusahaan Sawit di Kab.Kerom"





Jefri Wesda Ketua Umum Aliansi Mahasiswa Papua "AMP"

KNPBnews,Opini;_Watak militer/TNI-Polri di papua yang arogan,reaksioner dan represif menjadi biang kerok dari segalah betuk kejahatan kemanusian di papua, sejak dahulu hingga saat ini masih terus terjadi pembunuhan degan alat negara. Bulan desember yang seharusnya merupakan bulan suci bagi umat Nasrani di seluruh belahan dunia tidak samasekali dirasakan oleh rakyat Papua Barat. 

Belum lewat satu bulan, tepat pada Tgl 1 Desember, 2015 setelah empat warga Wanapompi, Angkaisera, Kab. Yapen, Papua yang di tembak mati oleh militet (TNI-Polri). Kali ini, Kembali lagi terjadi penembakan terhadap MARCEL DOGA sala satu karyawan kelapa sawit pada 20 desember, 2015 di jayapura Kab.Kerom.

Berikut Kornologisnya, sekitar pukul 22.32 WPB, korban bersama rekan lainya datang ke pemilik Kantor perusahaan perusahaan kelapa sawit untuk minta Tunjangan Hari Raja THR. Karena semua karjawan sudah menerima gaji dan THR namun korban belum terima ahirnya korban datang untuk meminta THR, pihak perusahaan tidak merespon permintaan karjawan dan mengusir korban dengan alasan bosnya tidak ada di tempat.

kemudian, korban menayakan keberadaan bos dan gaji dan juga uang THR, namun pihak perusahaan tidak meberikan penjelasan, mala meminta aparat TNI mengusir korban. 

Korban marah para anggota TNI bahwa, bukan kalian yang kerja saya yang kerja tegas korban. pihak perusahaan kelapa sawit memang yang dibekap Aparat TNI mengusir paksa korban namun korban tetap menuntut haknya sehingga anggota yang bertugas di perusahan langsung menembak Marsel Doga Hingga tewas di tempat.


Seharurnya Tuntutan MARCEL DOGA dan rekan-rekanya yang melakukan protes terhadap perusahaan atas Tunjagan Harian Raja THR merupakan hak-hak karyawan yang wajib di perhatikan tanpa ada pertimbangan lain sebagainya dari perusahaan terkait.

Ironisnya Militer/(TNI-Polri) yang seharusnya mejadi pihak penengah dalam menanagani persoalan menjadi aktor pembunuhan karyawan perusahaan sawit MARCEL DOGA.

Kehadiran perusahaan milik imperialisme Freeport, LNG Tangguh, Bp, Medco Corindo dan MNC lainya di papua telah membawa bencana bagi alam dan manusia papua yang hidup diatas tanah airya sendiri. 

Dengan penembakan terhadap MARCEL DOGA ini telah membuktikan bahwa perusahaan kelapa sawit di kerom dan perusahaan lainya di seluruh tanah papua tidak hanya mengisap sumber daya alam dan tenaga kerja namun juga mengisap nyawa pekerja.

Melihat akan ketidakadilan, perampasan, tanah, pembunuhan, yang terus terjadi tiada hentinya. Maka Aliansi Mahasiswa Papua menyatakan sikap. Tutup perusahaan kelapa sawit yang merupakan dalang kejahatan kemanusiaan. Copot pelaku penembakan Militer (TNI-Polri) terhadap karyawan perusahaan kelapa sawit Kab. Kerom MARCEL DOGA. Hentikan segala bentuk kejahatan kemanusiaan di seluruh Tanah papua!

Demikain pernyataan sikap ini kami buat, sekian dan trimakasih.

Salam Pembebasan....!!!
Colonial Land 24 Desember 2015.

Oleh : Jefri Wenda
Penulis adalah Ketua Umum Aliansi Mahasiswa Papua "AMP" Pusat

Rabu, 23 Desember 2015

Sekum KNPB Pusat; Selamat Berduka dan Selamat Natal dengan Duka Cita



Korban Pelanggaran HAM, Ditembak Oleh Militer Kolonial Indonesia

KNPBnew:Jayapura;_Saya Nesta Ones Suhuniap secara pribadi dengan penuh rasa kesedihan dan duka yang mendalam menyampaikan !

Selamat Berduka kepada Keluaga korban di serui, di Arso kerom dan juga di Ndugama dan turut berduka cita atas pembunuhan yang tidak manusiawi yang telah membawah Duka di Hari Natal Atas tindakan keburutalan TNI/POLRI kolonial Indonesia yang telah mengambil nyawa manusia dan menghentikan hak hidup orang lain sacara paksa di Hari Natal.

Selamat Natal untuk 10 Tahanan poltik aktivis KNPB di wamena, di biak, di manokwari, dan tahanan politik lain dimana pun anda berada dalam penjarah kolonia. Selamat Natal juga 8 orang korban penembakan di serui yang sedang berbaring di rumah sakit biak dan rumah keluarga di serui.
Selamat Natal buat TPN -PB Di hutan yang dengan Pantang mundur berjuang untuk membebaskan bagsa kami ini dari penidasan kolonial indonesia.

Selamat Natal buat kamu Yang Daftar Pencarian orang DPO dan kini berada di hutan. Sekalipun kelahiran Yesus membawah damai dan kebebasan namun kamu masih tergurung di terali besi kolonial disana. Dan juga masih ada pembunuhan secara paksa akhirnya merayakan natal penuh degan duka.

Seharusnya kamu merayakan natal bersama keluarga dengan penuh suka cita tapi orang lain memaksakan kalian hidup di dalam terali besi, hidup di hutan belantara dan membawah duka karena Kekecaman kolonial Indonesia.

Kalian orang benar demi kebenaran dan keadilan kalian sedang menderita di hutan dan di balik terali besi . Kamu Relah menginggalkan keluarga Relah meniggalkan kemewahan kota dan tidak menikmati makanan yang enak di hari Natal hanya visi & misi penyelamatan umat Tuhan di tanah ini, Sesuai dengan visi & misi Tuhan yesus dan makna kelahiran Yesus sang juru selamat.

Tuhan akan memperhitungkan pengorbanan kalian demi banyak orang di tanah ini."selamat Natal" di balik terali besi dan di hutan rimba. Selamat Natal jika kamu yang merajakan natal di tegah darah dan air mata atas kado Natal spesial yang diberikan oleh TNI/POLRI di Papua.(Degoo)

1.Marcel Doga Oleh TNI di Kerom Arso 20 Dember 2015.
2. 4 orang dibunuh di Serui 1 desember 2015.
3. Puluhan anak meniggal di Nduga.

Oleh : Nesta Ones Suhuniap
Sekjem Umum Komite Nasional Papua Barat KNPB Pusat

















Kado Natal Negara Indonesia, TNI Kembali Menemabak Rakyat Sipil Di Papua.




Marcel Doga, Korban di tembak oleh Militer Indonesia
KNPBnews;_Jayapura 23 Desember 2015. Menjelang Natal TNI kembali sipesialkan Kado Natal bagi Rayat Papua dengan Menebak Warga Sipil oleh anggota TNI Di Kerom.

Penembakan terhadap warga sipil Atas Nama MARCEL DOGA, ini terjadi pada hari minggu 20 Desember 2015. Korban Marcel merupakan salah satu karjawan perusahaan kelapa sawit di kerom.
Kornologi siangkatnya sekitar pukul 22.32 WPB, korban bersama rekan lainya datang ke pemilik Kantor perusahaan perusahaan kelapa sawit untuk minta Tunjangan Hari Raja THR.

Karena semua karjawan sudah menerima gaji dan THR namun korban belum terima ahirnya korban datang untuk meminta THR, pihak perusahaan tidak merespon permintaan karjawan dan mengusir korban dengan alasan bosnya tidak ada di tempat.

Lalu korban tanya lagi dimana bos dan gaji dan juga uang THR, namun pihak perusahaan tidak meberikan penjelasan, mala meminta aparat TNI mengusir korban.

Korban marah para anggota TNI bahwa, bukan kalian yang kerja saya yang kerja tegas korban.
pihak perusahaan kelapa sawit memang yang dibekap Aparat TNI mengusir paksa korban namun korban tetap menuntut haknya sehingga anggota yang bertugas di perusahan langsung menembak Marsel Doga Hingga tewas di tempat.

Sungguh ironis heran di depan kantor -kantor koramil, di depan kantor polisi di depan pos aparat di setiap dudut kota ada Tulisan terpapang Dami Itu Indah, Kami Siap melayani Anda.

Ada juga pondok natal dihiasi lampu natal yang indah dengan tulisan selamat hari Natal Yseus Membawa Damai dan lainya, tetapi semua hanya sadiwara dan topeng, ssungguhnya merupakan sologan palsu tanpa makna. Aktor kekerasan pembunuh manusia papua adalah anggota TNI/POLRI.
separatis pengcau kriminal OTK adalah aparat kolonial berbulu domba hatinya harimau.

Setiap Tahun tak pernah sepi dengan kado-kado Natal yang spsial bagi rakyat papua. Menyabut kelahiran sang pelamat umat manusia Yesus 25 desember setiap tahun Rakyat Papua dihibur dengan Air mata dan darah sebagai kado spesial yang diberikan oleh aparat kolonial Indonesia TNI/POLRI di Papua.

Ada beberapa catatan peristiwa pembakan sebagai kado Natal bagi rakyat papua.

Pertama pada 10 November tahun 2000 Theys H Elluay dan sopirnya diculik oleh kopasus lalu Theys H Elluay ditemukan tewas dalam mobil.
Pada tanggal 16 Desember 2009 Kelly Kwalik dibunuh densus 88 dan polisi di Timika
Pada tanggal 16 Desember 2012 Hubertus Mabel dibunuh di Wamena oleh Densus 88 dan polres jayawijaya wamena
Pada tanggal 8 desember 2014, 4 Siswa SMA ditembak sparat di Paniai puluhan lainya terluka.
Pada tanggal 1 Desember 2015, 4 orang ditembak mati dan 8 orang lainya gritis di serui.
Pada tanggal 1 desember 2015, 306 mahasiwa papua ditangkap puluhan lainya disiksa dan satu orang ditembak di jakarta.
Pada tanggal 21 Desember 2015, salah satu warga di kerom ditembak oleh Anggota TNI.

Aparat kolonial indonesia jelas-jelas menunjukan sikap kolonialismya di papua dengan menebak warga sipil menggunakan alat negara. Semoga penembakan di kerom ini kado spesial terakhir bagi rakyat papua natal tahun 2015 ini. (N.Suhuniap/KNPB)






 
Copyright © 2013 -2018 KNPBnews
Design by FBTemplates | BTT