PEMBOHONGAN PUBLIK OLEH KABAG Ops. POLRES MERAUKE KOMPOL. MARTHEN
KOAGOUW BAHWA PRD WILAYAH MERAUKE DAN KNPB WILAYAH HA-ANIM RENCANA
KEGIATAN MAKA KANTOR DAN SEKRETARIAT DIGREBEK OLEH POLISI
Merauke, KNPBNews - Senin (28/03/16) Berita yang dikeluarkan oleh media Jubi Senin (28/03/16) dengan judul "Polres Merauke Bubarkan Pertemuan KNPB, Pakaian Loreng dan Atribut Diamankan" adalah benar-benar pembohongan oleh Polres Merauke dalam hal ini Kabag Ops. Kompol. Marthen Koagouw menurutnya bahwa “kita/polisi membubarkan mereka PRD/KNPB saat hendak melakukan pertemuan, dan Sudah ada informasi yang diterima terlebih dahulu oleh Polres Merauke, sehingga anggota langsung bergerak ke sekretariat".
Sektum KNPB Wilayah Ha-Anim Yoseph Novaris W Apay dengan tegas membantah bahwa PRD Wilayah Merauke maupun KNPB Wilayah Ha-Anim pada hari Minggu (27/03/16) sama sekali tidak ada kegiatan apapun, apalagi rencana kegiatan. Sangat memalukan kerjanya intelejen polres Merauke yang tidak profesional sehingga memberikan informasi yang tidak benar.
Kronologis
Menurut Ketua PRD Panggrasia Yeem, sekitar 50 anggota polisi yang dipimpin kabag Ops Marthen Kwagau, mengunakan 20 motor patroli dan satu mobil Dalmas mendatangi Kantor PRD dan Sekretariat KNPB pada pukul 22:00. Polisi langsung masuk ke sekretariat menyuruh sejumlah aktivis pulang ke rumah masing-masing.
“Mereka suruh bubar, langsung masuk ke dalam bongkar-bongkar barang. Lepas stiker-stiker sosialisasi referendum, kopian-kopian informasi dan memeriksa noken para aktivis,” dalam pemeriksaan itu polisi menemukan satu pakaian loreng berlogo bendera KNPB. Polisi mempersoalkan pakaian itu lalu membawa ke Polsek sebagai barang bukti. Pengrebekan terjadi selama satu jam.
“Saya bilang kamu persoalkan pakaian loreng itu tidak masuk akal karena kamu tidak larang pedagang jual. Kamu biarkan jual lalu persoalkan kami yang beli itu aneh,” tegasnya.
Kata ketua PRD, setelah aktivis disuruh pulang, polisi rupanya mengikuti sejumlah aktivis. Polisi mendatangi sekretaris KNPB Wilayah Ha-Anim, Yosep Novaris W Apay, saat membeli pulsa dan hendak memberikan laporan ke KNPB Pusat.
“Polisi datang foto dia, tanya dia buat apa, dan apa akun facebooknya. Sebagai aktif yang bertanggungjawab langsung ia memberitaukan nama akunnya,” kata Yeem.
Usai interogasi singkat, menurut Yeem, polisi hendak membawa Wogan ke kantor polisi, namun tidak berhasil karena saat hendak dibawa ada aktivis lain mendatangi lokasi kejadian.
Demikian kronologis yang sebenarnya - KNPB
Merauke, KNPBNews - Senin (28/03/16) Berita yang dikeluarkan oleh media Jubi Senin (28/03/16) dengan judul "Polres Merauke Bubarkan Pertemuan KNPB, Pakaian Loreng dan Atribut Diamankan" adalah benar-benar pembohongan oleh Polres Merauke dalam hal ini Kabag Ops. Kompol. Marthen Koagouw menurutnya bahwa “kita/polisi membubarkan mereka PRD/KNPB saat hendak melakukan pertemuan, dan Sudah ada informasi yang diterima terlebih dahulu oleh Polres Merauke, sehingga anggota langsung bergerak ke sekretariat".
Sektum KNPB Wilayah Ha-Anim Yoseph Novaris W Apay dengan tegas membantah bahwa PRD Wilayah Merauke maupun KNPB Wilayah Ha-Anim pada hari Minggu (27/03/16) sama sekali tidak ada kegiatan apapun, apalagi rencana kegiatan. Sangat memalukan kerjanya intelejen polres Merauke yang tidak profesional sehingga memberikan informasi yang tidak benar.
Kronologis
Menurut Ketua PRD Panggrasia Yeem, sekitar 50 anggota polisi yang dipimpin kabag Ops Marthen Kwagau, mengunakan 20 motor patroli dan satu mobil Dalmas mendatangi Kantor PRD dan Sekretariat KNPB pada pukul 22:00. Polisi langsung masuk ke sekretariat menyuruh sejumlah aktivis pulang ke rumah masing-masing.
“Mereka suruh bubar, langsung masuk ke dalam bongkar-bongkar barang. Lepas stiker-stiker sosialisasi referendum, kopian-kopian informasi dan memeriksa noken para aktivis,” dalam pemeriksaan itu polisi menemukan satu pakaian loreng berlogo bendera KNPB. Polisi mempersoalkan pakaian itu lalu membawa ke Polsek sebagai barang bukti. Pengrebekan terjadi selama satu jam.
“Saya bilang kamu persoalkan pakaian loreng itu tidak masuk akal karena kamu tidak larang pedagang jual. Kamu biarkan jual lalu persoalkan kami yang beli itu aneh,” tegasnya.
Kata ketua PRD, setelah aktivis disuruh pulang, polisi rupanya mengikuti sejumlah aktivis. Polisi mendatangi sekretaris KNPB Wilayah Ha-Anim, Yosep Novaris W Apay, saat membeli pulsa dan hendak memberikan laporan ke KNPB Pusat.
“Polisi datang foto dia, tanya dia buat apa, dan apa akun facebooknya. Sebagai aktif yang bertanggungjawab langsung ia memberitaukan nama akunnya,” kata Yeem.
Usai interogasi singkat, menurut Yeem, polisi hendak membawa Wogan ke kantor polisi, namun tidak berhasil karena saat hendak dibawa ada aktivis lain mendatangi lokasi kejadian.
Demikian kronologis yang sebenarnya - KNPB