BREAKING

Jumat, 29 November 2013

KNPB Himbau Rakyat Papua Peringati 1 Desember

Himbauan KNPB
 

Kami menghimbau kepada rakyat West Papua dimanapun anda berada untuk memperingati dan merayakan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-52 Kemerdekaan bangsa Papua.
Bahwa embrio negara West Papua yang dilahirkan oleh Dewan Papua (Niuw Guinea Raad) dan dideklarasikan melalui pengibaran bendera Bintang Fajar 1 Desember 1961 telah dicuri, sekali dicuri 19 hari kemudian oleh watak expansionisme Soekarno melalui Trikora 19 Desember 1961 yang memerintahkan pembubaran negara West Papua.
Bahwa sejak hak kemerdekaan itu dirampok oleh kolonial Indonesia, perlawanan untuk merebut kembali hak kedaulatan bangsa Papua terus dilakukan hingga tahun yang ke-52 ini.  Dan perlawanan ini terus bergulir agar Indonesia dan dunia menyadari bahwa bangsa Papua terus menuntut hak politik yang setara dengan bangsa-bangsa lain di dunia.

Oleh karena itu, KNPB sebagai media perjuangan Nasiona West Papua, sesuai arahan Parlemen Nasional West Papua (PNWP) menyampaikan bahwa:

1. Perayaan dapat dilakukan sesuai ekspresinya masing-masing, yaitu dengan mengibarkan bendera Bintang Fajar, Ibadah, Konser Musik, Diskusi, Mimbar bebas atau demo damai dimanapun Anda berada.
2. Tidak terhasut dengan provokasi, teror mental/fisik dan ancaman dari penguasa kolonial Indonesia yang bertujuan untuk menghalangi dan menutupi sejarah kedaulatan bangsa Papua.
3. Aksi perayaan besaran-besaran akan dilakukan di Port Moresby, PNG. Pengibaran bendera juga akan dilakukan di Australia, New Zealand, Inggris, Amerika Serikat, Spayol, Jerman, Prancis, dan jaringan pendukung di negara-negara lain.

Dengan demikian kita tunjukan bahwa hak penentuan nasib sendiri harus dihormati, harus diakui, harus didukung dan upayakan oleh segenap manusia di bumi ini.
Kami segenap anggota dan pengurus KNPB Pusat dan Wilayah mengucapkan Selamat Merayakan HUT Ke -52 Kemerdekaan bangsa Papua.

One people One Soul

Kita Harus Mengakhiri
hormat kami,

Victor Yeimo (Ketua Umum)     Ones Suhun (Sekjen)

Senin, 28 Oktober 2013

Sumpah Pemuda bagi Rakyat Papua Ilegal

Ia menilai, pencaplokan Papua ke dalam NKRI hanya demi kepentingan ekonomi di Papua. Berdasarkan landasan sejarah penjajahan atas tanah Papua tersebut, KNPB mengeluarkan pernyataan.
Pertama, meminta kepada Pemerintah Republik Indonesia dan Pemerintah Provinsi Papua segera hentikan Perayaan Hari Sumpah Pemuda di Papua Barat, karena itu merupakan pembohongan publik, sebab itu tidak termasuk orang Papua Barat.

Kedua, Rakyat Bangsa Papua Barat dari Sorong sampai Merauke tidak pernah mengakui dan menginginkan adanya pemekaran provinsi di atas tanah Papua.
Ketiga, kegiatan perayaan hari sumpah pemuda yang akan dilaksanakan di Wutung, perbatasan RI-PNG pada tanggal 28 Oktober 2013 adalah ilegal dan pembohongan publik karena Papua tidak pernah ikut berpartisipasi dalam Sumpah Pemuda.
Keempat, menghimbau kepada Rakyat Bangsa Papua Barat dari Sorong sampai Merauke untuk tidak melibatkan diri dalam kegiatan Sumpah Pemuda yang akan dilaksanakan pada tanggal tersebut.
Kelima, perwakilan yang hadir pada tanggal 28 Oktober, 1928 dalam rangka Sumpah Pemuda hanya terdiri dari Jong Java, Jong Sumatera, Jong Celebes, Jong Sulawesi, Jong Amboina. Tidak ada perwakilan Pemuda Papua dalam Sumpah Pemuda. Oleh karenanya, peringatan terhadapnya ilegal di tanah Papua.

Baca Selengkapnya di : www.majalahselangkah.com

 

Jumat, 04 Oktober 2013

Aksi KNPB BIAK - WEST PAPUA

Aksi KNPB Biak untuk Menyampaikan Terima Kasih Kepada Pemerintah Vanuatu
Info Biak � 4 Oktober 2013, KNPB Biak pada tanggal 3 Oktober 2013 telah mengumumkan hasil pandangan Pemerintah Vanuatu tentang West Papua pada sidang tahunan PBB September 2013. Rakyat dari kampung-kampung memadati halaman Pendopo Adat Sorido KBS untuk mendengar penyampain hasil tersebut yang diumumkan oleh KNPB Biak.

Aks ini dilakukan juga untuk menyampaikan terima kasih kepada Pemerintah Vanuatu yang telah mengangkat West Papua pada Debat Majelis Umum PBB pada sidang tahunan PBB September 2013.


 Sumber :KNPBnews.com
 
 

Selasa, 17 September 2013

Reklamasi Jadi Tempat �Favorit� Demo


Fakfak Kota_ Entah karena memang disukai oleh para pendemo, atau karena memang menjadi tempat yang �direkomendasikan� oleh pihak kepolisian, area reklamasi di Jl. Dr. Salasa Namudat atau yang lebih dikenal dengan sebutan Jalan Baru, akhir-akhir ini mejadi tempat favorit untuk berdemo, khususnya demo yang menyangkut �M� atau merdeka.
Area reklamasi, meski telah ada panggung luas, sebenarnya kurang �mengena� jika dijadikan lokasi berdemo (demo apapun), karena sama sekali tidak strategis. Sebanyak apapun jumlah massa yang berdemo, maksud orasi yang diteriakkan tidak akan banyak didengar masyarakat, kecuali aparat keamanan dan wartawan saja.
Lokasi yangmerupakan lahan timbunan ini, bisa dikatakan jauh dari keramaian. Di depan lokasi demo, hanyalah ada lautan. Sedangkan di belakang lokasi demo, hanya ada beberapa rumah penduduk yang terhalang �perairan�. Meski ada masyarakat yang mencoba mendengar atau menonton demo, lokasi paling dekat adalah di depan Mapolres Fakfak, sekitar 150 meter dari lokasi demo. Tentu saja suara dan fisik orang yang berdemo, jadi kecil.

Massa Gempa Balik Kanan
Demo yang dilakukan massa Gempa (Gerakan Masyarakat Papua) pada Sabtu (14/9), bernasib �kurang beruntung�. Massa berjumlah hampir 100 orang ini, yang bermaksud berdemo di area parkir Pasar Thumburuni, oleh aparat dibelokkan ke reklamasi.
Massa Gempa datang dengan berjalan kaki dari daerah puncak, yang berjarak sekitar 4 km dari area reklamasi. Namun sesampai di lokasi demo, belum sempat melakukan orasi, massa Gempa sudah dikembalikan ke Puncak oleh polisi. Negosiasi yang dilakukan oleh koordinator aksi dan Kapolres Fakfak menghasilkan kesepakatan, massa Gempa diharuskan kembali. Kesepakatan ini diambil, karena Gempa belum mengantongi ijin dari polisi.
Abnel Hegemur, yang mengaku sebagai Wakil Gubernur Negara Bagian Bomberay, merasa kecewa karena aksi damainya tidak bisa dilanjutkan.
Aksi GEMPA - Fakfak

KNPB Tolak Diliput wartawan
Doc By PhaulHeger
Tiada hari tanpa demo. Mungkin itu pas dikatakan untuk situasi di Fakfak akhir-akhir ini. Kemarin siang (16/9), Komite Nasional Papua Barat (KNPB), kembali menggelar aksi damai. Massa berjumlah sekitar 200 orang ini memulai aksinya dari kawasan Air Besar dengan berjalan kaki, menuju (lagi-lagi) reklamasi, sejauh lebih kurang 15 km.
Sayangnya, aksi ini tidak sepenuhnya mendapat liputan wartawan, karena beberapa orang KNPB melarang wartawan mengambil gambar.
�Saya sedang ambil gambar di Pelabuhan, lalu didekati beberapa orang. Mereka menanyakan identitas saya, lalu melarang saya mengambil gambar aksi mereka,� aku Rustam Rettob, wartawan Radar Sorong.
Pelarangan liputan, juga sempat dilontarkan salah seorang melalui pengeras suara di lokasi demo. Orang tersebut menyebut bahwa mereka sudah punya media sendiri.
Melihat situasi tersebut, wartawan langsung mundur dan memilih menonton dari depan Mapolres Fakfak.
Aksi demo kali ini juga meminta agar polisi tidak mendekati area demo yang sudah dibatasi dengan tali rafia, dan dijaga belasan orang berbaju doreng.
�Saya minta dengan hormat, agar polisi mundur sejauh 100 meter dari sini. Jangan ada polisi yang mendekat,� teriak seseorang berpakaian doreng yang mereka sebut militan, dari atas mobil.
Karuan saja �perintah� ini membuat beberapa polisi berang. Namun akhirnya polisi menjauah dari lokasi demo dan memilih menonton dari jauh.

Polisi berjaga didepan pintu masuk area parkir Tumburuni


Kapolres Jalan Kaki
Ada yang patut diacungi jempol dari Kapolres Fakfak, AKBP. H. Muhammad Yusuf Th, SH. MH. Di dua demo terakhir, yakni demo massa Gempa dan KNPB, Kapolres mengikuti mereka dengan turut berjalan kaki. Langkah Kapolres ini, �memaksa� anggota polisi lainnya juga jalan kaki, tak terkecuali Wakapolres Fakfak. (wah)

Sumber : Fakfakinfo

Sabtu, 07 September 2013

Pembunuhan Misterius Terus Terjadi di Papua

Nabire, KNPBnews � Pembunuhan secara misterius terhadap orang Papua sepertinya tidak pernah sunyi. KNPB Sorong melaporkan selama 2 bulan terakhir ada 11 warga dibunuh di Sorong. Tadi malam, sekitar pikul 00.55, Marten Gobay dibunuh secara misterius di Kali Semen, Nabire.
Marten Gobay, seorang PNS di Intan Jaya dikeroyok hingga tewas setelah dirinya diantar seorang Polisi. Mayatnya ditemukan pukul 3.00 pagi dan dilarikan ke RSUD Nabire.

Pembunuhan misterius juga terjadi di Sorong Selatan 2 Minggu lalu. Seorang bocah ditemukan tewas. Keluarga korban yang hendak meminta bantuan investigasi Polisi justru dihajar Polisi Polsek Sorsel. (xander)


by : xander

Sumber : KNPBnews

SELEBARAN AKSI DEMO DAMAI 16 SEPTEMBER 2013


Bangsa yang besar adalah Bangsa yang tidak pernah melupakan budaya Bangsanya. Dunia mengakui kita sebagai suatu bangsa lain tetapi hanya ditentukan oleh bangsa itu sendiri.
Pada tahun 2010, Perserikatan Bangsa � Bangsa menyatakan bahwa 15 September sebagai Hari Demokrasi Internasional. Negara NKRI adalah salah satu negara yang menganut sistem demokrasi, sehingga pemerintah harus menghargai dan menjunjung nilai � nilai hak asasi manusia, lebih khusus hak sipil dan hak politik bangsa Papua. Indonesia mengklaim diri sebagai negara demokrasi namun dalam kebijakannya NKRI benar � benar membunuh Hak Politik dan Martabat serta Harga Diri Rakyat Papua Barat sebagai suatu Bangsa. 
Maka dari itu, KNPB sebagai Media Nasional Rakyat Papua Barat di dalam Negeri, mengundang segenap lapisan Rakyat Papua Barat untuk hadir pada tanggal 16 September 2013 yang mana akan dilakukan Aksi Demo Damai di seleuruh Tanah Papua untuk:
 
  1. Mendukung kebijakan Perdana Menteri Vanuatu, Mr. Moana Carcasses Kalosil untuk membawa Masalah Papua dalam sidang Tahunan PBB dalam bulan September 2013.
  2. Mendesak MSG Segera menindaklanjuti Keputusan KTT MSG yang sudah dilaksanakan pada tanggal 18 Juli 2013 lalu. Hal ini sesuai dengan pernyataan yang dikeluarkan oleh Ketua MSG Mr. Victor Tutugoro yang mana mendesak para Peminpin MSG untuk mencari penyelesaian bagi pembebasan masalah Papua Barat pada hari Senin 26 Agustus 2013 lalu.
  3. Memperingati tanggal 15 September sebagai Hari Demokrasi Internasional yang ditetapkan oleh PBB, mendesak kepada Pemerintah Indonesia untuk menghargai dan memberikan ruang demokrasi seluas-luasnya bagi bangsa Papua Barat.
  4. Mendesak Pemerintah Indonesia segera memberikan kebebasan kepada rakyat Papua Barat sesuai hasil KMB di Den Haag-Nederlnd 1949, Komitmen Pemerintah Kerajaan Belanda lewat Pidato Ratu Juliana 1960, Pasal 18 bagian b-Perjanjian New York Agreement 15 Agustus 1962 dan UUD 1945).
Aksi demo damai tersebut akan dilaksanakan pada :
HARI           : SENIN 16 SEPTEMBER 2013
TEMPAT     : TAMAN IMBI JAYAPURA
WAKTU       : 08.00 WPBSAMPAI SELESAI
TITIK KUMPUL : SENTANI MATA JALAN POS 7, MATA JALAN IPARGUNUNG TAMANMAKAM THEYS, PERUMNAS III WAENA, EXPO, DEPAN KANTOR POS ABE, DEPAN KANTOR MRP KOTA RAJA, SAMPING TERMINAL ENTROP, TOYOTA POLIMAK, TAMAN IMBI, HALTE YAPIS, DOK 9 DAN ANGKASA 

Atas perhatian dan partisifasi dari bapak ibu saudara /i sekalian, sebelum dan sesudanya tak lupa kami haturkan berlimpah terima kasih Tuhan Yesus Tokoh Revolusi dunia memberkati. 
                                                                                                             
                                                                                                            Numbay, 02 September 2013

SALAM REVOLUSI " KITA HARUS MENGAHIRI
 
  • PENYELENGGARA        : BPP KOMITE NASIONAL PAPUA BARAT (KNPB).
  • PENANGGUNG JAWAB : PARLEMEN NASIONAL WEST PAPUA (PNWP).

AGUS KOSAY                              ONES SUHUNIAP                                 BUCHTAR TABUNI
Ketua 1                                          Sekertaris Umum                                    Ketua

Sumber: KNPB Group

Rabu, 12 Juni 2013

Aksi Dukungan Dari Kaimana

PRD dan KNPB KAIMANA Gelar Ibadah dukungan WEST PAPUA menjadi Anggota MSG

Parlemen Rakyat Daerah (PRD) Kaimana bersama Rakyat Kaimana West Papua menggelar Ibadah bersama. Ibadah tersebut dalam rangka mendukung West Papua didaftarkan ke dalam  Melanesian Spearhead Group (MSG) pada tanggal 18 - 23 Juni 2013 di Noumea - Kaledonia Baru mendatang. Dan dalam rangka mendukung pembangunan Kantor dan peresmiannya di Port Moresby � Papua New Guinea. Seluruh rakyat Kaimana yang melibatkan diri dalam Ibada Syukur itu, gabungan dari umat Muslim Papua maupun Kristiani. Mereka semua mengucap mahda dan doa sembari mengharapkan dukungan dari saudara - saudara Melanesia di 16 negara Pasifik. 

Silahkan baca selanjutnya di situs resmi KNPB, klik link ini : News KNPB (http://knpbnews.com/blog/archives/2104)

Ditangkap dan Dipukul Polisi Hingga Babak Belur

Buchtar Tabuni Ditangkap dan Dipukul Polisi Hingga Babak Belur

Ketua Parlemen Nasional West Papua (PNWP) Buchtar Tabuni ditangkap dan dihajar sampai babak belur oleh kepolisian Polda Papua tanpa alasan tadi siang (12/06) pukul 11.00 saat dirinya hendak menuju ke Lapangan Mandala untuk nonton pertandingan Persipura vs Persisam.
Dari  pantauan langsung media ini, Polisi yang bersenjata lengkap atas komando Kompol Kiki Kurnia tiba-tiba tanpa alasan menghentikan kendaraan yang ditumpangi Buchtar , lalu secara paksa disertai pukulan Buchtar ditangkap dan dibawa ke Polda Papua.

Menurut Buchtar Tabuni, selama dalam perjalanan Ia disiksa dengan popor senjata oleh Polisi hingga menyebabkan luka sobek di telinga, bibir pecah, pukulan di kepala hingga luka memar dan bekas-bekas pukulan di punggung belakang. Buchtar ditahan di Polda Papua hingga pukul 2 siang dan dikeluarkan, namun selama dirinya ditahan dan dipukul aparat kepolisian tidak memberitahukan alasan Ia ditangkap dan dipukul.
Dari pantauan di lapangan, Kompol Kiki Kurnia yang selama ini menghasut, membuat onar dan tanpa mengerti aturan ini sengaja direncakan untuk memukul Buchtar. Bahkan tadi siang, demo atau mimbar bebas dalam rangka dukung MSG yang dilakukan oleh Mahasiswa BEM Uncen dibawa pimpinan Yason Ngelia diintervensi dan Kiki Kurnia bersama ratusan anggotanya dari Polresta Jayapura masuk untuk membubarkannya.

Pada aksi damai 13 Mei 2013 lalu, Kiki Kurnia juga bersama anggotanya melakukan hasutan kekerasan dan membantai rakyat yang sedang demo hingga salah satunya kini menderita patah tulang, sedangkan Ketua Umum KNPB Victor Yeimo dipukul dan dipenjarakan hingga kini. Sampai berita ini diturunkan, Buchtar masih dirawat intensif di keluarga. Sedangkan anggota KNPB dan Parlemen akan menuntut keadilan bagi korban.

Memar luka di kepala Buchtar yang dipopor senjata
Doc Foto - Diego
Sumber : KNPBnews (http://knpbnews.com/blog/archives/2096)

Senin, 10 Juni 2013

FOTO AKSI DEMO KNPB DI PORT NUMBAY

Dibawah ini foto-foto dari aksi yang dilakukan oleh KOMITE NASIONAL PAPUA BARAT -
info terkait foto-foto ini dapat anda baca pada link ini : Kronologi Aksi










































Sumber :

Sekum KNPB Pusat Wes Papua
 
Copyright © 2013 -2018 KNPBnews
Design by FBTemplates | BTT