ABIHUT DEGEI: KETUA PRD TIMIKA MENGUTUK DALAM NAMA ALLAH BANGSA PAPUA ATAS PEMBUNUHAN TERHADAP RAYAT PAPUA SELAMA 53 TAHUN SILAM
TIMIKA�Ketua Parlemen Rakyat Daerah Wilayah Timika Abihut Degei S.Th mengutuk dalam Nama Allah bangsa Papua atas tindakan tidak manusiawi yang dilaukan oleh Indonesia terhadap rakyat Papua selama 53 tahun lamanya Indonesia menduduki wilayah Negara Papua Barat, Indonesia melancarkan Operasi Militer dan Operasi Inteljen untuk mmbunuh orang asli Papua dan mencuri kekayaan alam Papua.
Hal ini disampaikan saat Rayat Papua dari berbagai suku-suku di mediasi oleh Komite Nasional Papua Barat (KNPB) dan penanggung Jawab Politik Parlemen Rakyat Daerah (PRD) Wilayah Timika memperingati kematian Jendral Kellik Kwalik pada 16 desember 2009. Hingga saat ini 5 tahun. Jenderal Kelly Kwalik berhasil ditembak oleh Detasemen Khusus (Densus) 88 Mabes Polri di Gorong-gorong Timika.
Jenderal Kelly Kwalik tertembak di paha kanan tembus ke paha kiri di salah satu rumah warga sipil di Timika, tertembaknya Jenderal Kelly Kwalik saat sedang tidur, seorang agen dari densus 88 menghampiri depan pintu kamar dimana Jenderal Kelly Kwalik sedang tidur kemudian mengetuk pintu dan memanggil nama untuk dibukakan pintu (dalam bahasa amungal), Jenderal Kelly Kwalik bangkit berdiri dari tempat tidur langsung buka pintu, setelah dibukakan pintu terperangkap dalam todongan senjata Densus 88, Jenderal Kelly Kwalik mundur dan keluar lompat melalui jendela dengan tujuan bisa menyelamatkan diri namun diluar sudah kepung sehingga berhasil melumpuhkannya melalui timah panas, tanpa ada perlawanan senjata dengan pihak Densus 88.
Lalu masa aksi dipalang di depan Pasar Gorong-gorong selanjutnya masa aksi memilih tenang dan aksi depan pasar Gorong-gorong, mulai berorasi begantian dan Ibadah Renungan serta Pembacaan Pernyataan sikap oleh Katua PRD Wilayah Timika Abihut Degei, Ini Sikap KNPB-PRD Timika: Pertama Komisi Hak asasi Manusia Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) segera melakukan Rapat darurat untuk membahas situasi terakhir Pelanggaran Ham di Papua. Karena kondisi papua Zona darurat.
Kedua, Indonesia Hentikan �STOP� membunuh Orang Asli Papua, Stop Stigma, Stop mengejar, menangkap Ativis dan rakyat Papua
Ketiga, Presiden Indonesia JOKOWI-JK segera bertanggung jawab atas pembunuhan terus menerus dilancarkan oleh kaki tangan indonesia yakni TNI-POLRI dari sejak 1963-2014 saat ini juga. Dan hentikan pemekaran Kodam dan Padam di Papua.
Keempat, Pemerintah Indonesia dalam hal JOKOWI-JK segerah membuka ruang demokarasi seluas-luasnya dan membuka ruang para jurnalis/wartawan independen dan para pekerja HAM masuk meliput kondisi nyata di Papua barat.
Lima, segerah hentian stigma terhadap orang Papua dengan Separatis, OPM, SPK, dll distikma oleh Pemerintah Indonesia untuk membumkan Aspirasi Perjuangan Pembebasan nasional Papua Barat.(Andy Gobay)
Posting Komentar