Jefri Wesda Ketua Umum Aliansi Mahasiswa Papua "AMP" |
KNPBnews,Opini;_Watak militer/TNI-Polri di papua yang arogan,reaksioner dan represif menjadi biang kerok dari segalah betuk kejahatan kemanusian di papua, sejak dahulu hingga saat ini masih terus terjadi pembunuhan degan alat negara. Bulan desember yang seharusnya merupakan bulan suci bagi umat Nasrani di seluruh belahan dunia tidak samasekali dirasakan oleh rakyat Papua Barat.
Belum lewat satu bulan, tepat pada Tgl 1 Desember, 2015 setelah empat warga Wanapompi, Angkaisera, Kab. Yapen, Papua yang di tembak mati oleh militet (TNI-Polri). Kali ini, Kembali lagi terjadi penembakan terhadap MARCEL DOGA sala satu karyawan kelapa sawit pada 20 desember, 2015 di jayapura Kab.Kerom.
Berikut Kornologisnya, sekitar pukul 22.32 WPB, korban bersama rekan lainya datang ke pemilik Kantor perusahaan perusahaan kelapa sawit untuk minta Tunjangan Hari Raja THR. Karena semua karjawan sudah menerima gaji dan THR namun korban belum terima ahirnya korban datang untuk meminta THR, pihak perusahaan tidak merespon permintaan karjawan dan mengusir korban dengan alasan bosnya tidak ada di tempat.
kemudian, korban menayakan keberadaan bos dan gaji dan juga uang THR, namun pihak perusahaan tidak meberikan penjelasan, mala meminta aparat TNI mengusir korban.
Korban marah para anggota TNI bahwa, bukan kalian yang kerja saya yang kerja tegas korban. pihak perusahaan kelapa sawit memang yang dibekap Aparat TNI mengusir paksa korban namun korban tetap menuntut haknya sehingga anggota yang bertugas di perusahan langsung menembak Marsel Doga Hingga tewas di tempat.
Seharurnya Tuntutan MARCEL DOGA dan rekan-rekanya yang melakukan protes terhadap perusahaan atas Tunjagan Harian Raja THR merupakan hak-hak karyawan yang wajib di perhatikan tanpa ada pertimbangan lain sebagainya dari perusahaan terkait.
Ironisnya Militer/(TNI-Polri) yang seharusnya mejadi pihak penengah dalam menanagani persoalan menjadi aktor pembunuhan karyawan perusahaan sawit MARCEL DOGA.
Kehadiran perusahaan milik imperialisme Freeport, LNG Tangguh, Bp, Medco Corindo dan MNC lainya di papua telah membawa bencana bagi alam dan manusia papua yang hidup diatas tanah airya sendiri.
Dengan penembakan terhadap MARCEL DOGA ini telah membuktikan bahwa perusahaan kelapa sawit di kerom dan perusahaan lainya di seluruh tanah papua tidak hanya mengisap sumber daya alam dan tenaga kerja namun juga mengisap nyawa pekerja.
Melihat akan ketidakadilan, perampasan, tanah, pembunuhan, yang terus terjadi tiada hentinya. Maka Aliansi Mahasiswa Papua menyatakan sikap. Tutup perusahaan kelapa sawit yang merupakan dalang kejahatan kemanusiaan. Copot pelaku penembakan Militer (TNI-Polri) terhadap karyawan perusahaan kelapa sawit Kab. Kerom MARCEL DOGA. Hentikan segala bentuk kejahatan kemanusiaan di seluruh Tanah papua!
Demikain pernyataan sikap ini kami buat, sekian dan trimakasih.
Salam Pembebasan....!!!
Colonial Land 24 Desember 2015.
Oleh : Jefri Wenda
Penulis adalah Ketua Umum Aliansi Mahasiswa Papua "AMP" Pusat
Posting Komentar